Berdiplomasi Lewat Puisi, Dubes RI Yuddy Chrisnandi di Kiev Luncurkan “Puisi-Puisi Cinta Dari Ukraina”

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Ukraina – Puisi ternyata tidak hanya untuk dibaca atau dibacakan. Tetapi puisi bisa juga menjadi sarana diplomasi yang handal. Setidaknya, itulah yang dilakukan Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Ukraina Prof Dr H Yuddy Chrisnandi SH ME. Melalui puisi diplomasi ini, ia ingin mengikat tali persahabatan antar bangsa.

Dalam pemaparannya, Dubes Yuddy Chrisnandi mengaku tergerak untuk merekam suasana realitas kehidupan dalam bentuk ungkapan hati selama menjalankan tugasnya sebagai Duta Besar RI di Ukraina. Maka jadilah 33 buah puisi yang merekam berbagai suasana kehidupan di Ukraina selama tiga tahun lebih sejak awal kedatangannya April 2017.

Karyanya itu dibukukan dalam judul “Puisi-Puisi Cinta Dari Ukraina”. Peluncuran buku itu digelar di Gedung KBRI Kiev, Jumat (4/6/2021). Acara ini dihadiri berbagai kalangan. Di antaranya tokoh masyarakat, aktivis, jurnalis, simpatisan dari friends of Indonesia, para mahasiswa dan dosen universitas negeri paling top di Ukraina, Taras Shevchenko National University. Hadir juga anggota Parlemen Ukraina, Artem Kunayev.

Secara online, acara ini dihadiri sekitar 100 peserta dari berbagai kalangan di Tanah Air. Ada narasumber Prof Dr Marwadi Sauf dan Pimpinan Umum Harian Pikiran Rakyat, Januar Puswita yang membacakan puisi-puisi itu.

Puisi-puisi itu telah diterjemahkan ke dalam bahasa Ukraina dan diberi judul Poezia Lyubovi z Ukraini (Puisi-Puisi Cinta dari Ukraina) dan diterbitkan di Ukraina sebagai persembahan warisan batin yang abadi untuk memperkuat tali persahabatan antara rakyat kedua bangsa.

Puisi
Suasana peluncuran buku “Puisi-Puisi Cinta Dari Ukraina” yang digelar di Gedung KBRI Kiev

Artem Kunayev, anggota Verkhova Rada (Parlemen) Ukraina yang hadir langsung di acara ini sangat mengapresiasi puisi-puisi karya Yuddy Chrisnandi, sebagai sumbangan rohani yang tak ternilai bagi persahabatan rakyat Indonesia dan Ukraina.

Hal yang sama dibenarkan Januar P Ruswita. Ia menilai tinggi kreativitas seni dan sastra yang tentunya akan bermanfaat bagi penguatan hubungan bilateral antara kedua negara. Sementara itu, Prof Dr Natalia Isayeva, Kepala Departemen Bahasa-Bahasa dan Sastra Timur jauh dan Asia Tenggara, Taras Shevchenko University, mengaku terkejut karena jarang seorang Duta Besar menulis puisi.

Dia menyambut baik dan sangat mengapresiasi karya Dubes Yuddy sebagai sumbangan yang sangat berharga bagi para mahasiswa Ukraina, khususnya dalam memperkuat dialog budaya Ukraina dan Indonesia.

Hal yang sama juga dengan Dr Prabowo Himawan, Direktur Pusat Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Taras Shevchenko, orang Indonesia yang juga menjadi dosen di universitas top di Ukraina ini.

Menurutnya, isi puisi “Sang Duta Besar” ini adalah ungkapan rasa cinta yang mendalam terhadap Ukraina yang dapat menangkap berbagai suasana dan mengekspresikannya dalam kata-kata yang lincah dan enak dibaca. (Leriadi)

- Advertisement -

Berita Terkini