Arab Saudi Pecat Banyak Imam Masjid, Ini Alasannya

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Riyadh – Menteri Urusan Islam Arab Saudi Abdullatif bin Abdulaziz al-Sheikh mengatakan banyak imam masjid yang dipecat dalam beberapa pekan terakhir ini.

Alasannya pemerintah menilai para imam itu gagal mengikuti arahan kementerian untuk memperingatkan warga terhadap organisasi Ikhwanul Muslimin dan ideologinya yang dianggap sebagai teroris.

Seperti diberitakan Al Arabiya, melalui pemecatan ini pemerintah Arab Saudi ingin menekankan tentang pentingnya peran ulama atau imam dalam memperingatkan umat tentang bahaya terorisme.

“Ini karena kegagalan mereka dalam melaksanakan arahan kementerian dalam menerbitkan pernyataan dari Dewan Cendekiawan Agama Senior yang menjelaskan kepada orang-orang tentang bahaya kelompok teroris Ikhwanul Muslimin,” kata al-Sheikh dikutip dari Al Arabiya, Rabu (23/12/2020).

Al-Sheikh menjelaskan para imam yang dipecat ini bukan berarti mereka anggota Ikhwanul Muslimin atau pendukung ideologinya. Pemecatan bagian dari prosedur kementerian terhadap mereka yang dianggap tidak mampu atau lambat dalam melaksanakan. “Dan mereka akan digantikan oleh yang siap dan yang memenuhi syarat,” tuturnya.

Arab Saudi secara resmi menetapkan Ikhwanul Muslimin sebagai organisasi teroris pada tahun 2014.

Menurut media lokal, Okaz dan Saudi Gazette, Kementerian Urusan Islam berencana untuk merekrut para imam dan muazin untuk dipekerjakan dan diupah oleh negara. Para imam ini akan ditempatkan di tempat salat di kompleks-kompleks komersil.

Menurut kementerian, mereka siap menampung para imam atau dai yang memiliki pemikiran cemerlang.

“Sejumlah besar dari mereka dipersiapkan untuk pekerjaan terhormat ini, dan kementerian memiliki sejumlah besar kandidat tingkat lanjut yang tertarik dengan pekerjaan ini dan bersedia untuk menempati pekerjaan ini, termasuk banyak lulusan perguruan tinggi Syariah dan yang memiliki gelar master dan PhD dalam ilmu Syariah,” ujar dia.

Sumber : TEMPO.CO

- Advertisement -

Berita Terkini