Gelombang Kedua Wabah Corona di China, Ribuan Penderita Positif Covid-19 Tanpa Gejala

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, China – Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) mulai mengalihkan perhatian pada banyaknya kasus infeksi Covid-19 dengan pasien yang tidak menunjukkan gejala sakit. NHC menyatakan sedang mengamati 1.541 pasien virus corona tanpa gejala, dengan 205 dari kasus tersebut berasal dari luar negeri.

Kini muncul kekhawatiran gelombang kedua penyebaran virus corona setelah wabah ini mereda di Wuhan.

Hingga awal April ini, China, telah berhasil mengendalikan wabah dan mengurangi pembatasan perjalanan di tempat-tempat zona merah. Cuma ada pertambahan 36 kasus baru yang dilaporkan dengan total terkonfirmasi 81.554 orang. Jumlah kematian tercatat 3.312 orang.

Namun, di tengah kabar gembira berhasilnya pengendalian wabah corona, muncul kekhawatiran berakhirnya lockdown terutama di Provinsi Hubei dan ibukotanya Wuhan akan terjadi kembali penyebaran virus. Hal ini karena banyaknya laporan penderita yang tidak menunjukkan gejala.

South China Morning Post, surat kabar yang berbasis di Hong Kong mengungkapkan data bahwa pada akhir Februari, lebih dari 43.000 orang di daratan Cina telah dites positif terkena virus corona tetapi tidak memiliki gejala. Namun, mereka tidak dimasukkan dalam penghitungan resmi dari kasus yang dikonfirmasi. Tidak ada penjelasan resmi mengapa kasus-kasus ini dipisahkan dari laporan.

Laporan Kasus Tanpa Gejala

Meninggal Jalani Tugas Saat Covid-19, ASN Dapat Status Tewas dan Anumerta
Ilustrasi

Chang Jile, kepala biro pengontrol penyakit NHC mengatakan mulai hari Rabu (1/4), China akan mempublikasikan jumlah dan kondisi orang tanpa gejala yang positif terinfeksi.

Otoritas kesehatan di Provinsi Liaoning adalah yang pertama mengumumkan laporan kasus tanpa gejala ini yang mengonfirmasi 52 orang positif Covid-19 tanpa menderita sakit apapun. Provinsi Hunan juga melaporkan memiliki empat kasus seperti itu, namun semuanya diimpor dari luar negeri.

Chang Jile menambahkan, kasus-kasus tanpa gejala dan orang yang melakukan kontak dekat akan dikarantina di fasilitas terpusat selama 14 hari. “Pasien-pasien ini tidak akan dilepaskan sampai mereka menguji negatif virus dua kali,” ujarnya.

“Komisi selalu mementingkan infeksi tanpa gejala dan mengambil langkah-langkah tegas untuk mengatasi kasus seperti itu dan kontak dekat mereka,” katanya.

Individu Tanpa Gejala Bisa Menyebarkan Virus

Gelombang Kedua Wabah Corona di China, Ribuan Penderita Positif Covid-19 Tanpa Gejala
Net/Ilustrasi

NHC mengatakan penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa kisaran jumlah partikel virus dalam sampel dari pasien yang terinfeksi tanpa gejala tidak jauh berbeda dari kasus yang memiliki gejala.

Individu bebas gejala yang terinfeksi Covid-19 dapat menyebabkan penyebaran penyakit lebih lanjut, tetapi penyebaran kasus tanpa gejala masih belum jelas. Beberapa ahli percaya bahwa tanpa batuk atau bersin, infeksi tanpa gejala mungkin kurang menular.

Sebuah laporan yang belum dikonfirmasi juga mengatakan bahwa China berencana untuk melakukan pengujian serologis skala besar terhadap populasinya untuk mendeteksi keberadaan antibodi terhadap mikroorganisme. Tes serologis dapat menentukan apakah seseorang telah terpapar mikroorganisme tertentu.

Otoritas kesehatan juga telah bergerak untuk mengambil sampel di daerah yang sangat dipengaruhi oleh virus untuk penelitian epidemiologi pada kasus tanpa gejala dalam upaya untuk meningkatkan keseluruhan langkah-langkah pengendalian penyakit

“Data pemantauan menunjukkan bahwa beberapa orang tanpa gejala telah menyebabkan transmisi generasi kedua di antara kontak dekat mereka, dan mereka telah memicu sejumlah kecil kelompok infeksi,” kata Chang Jile.

Sumber: Merdeka.com

- Advertisement -

Berita Terkini