6 Agustus, Jemaah Indonesia Mulai Bergerak ke Makkah

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Madinah – Kloter awal jemaah haji Indonesia yang diberangkatkan pada gelombang pertama, sudah beberapa hari berada di Madinah. Tiba secara bertahap sejak tanggal 28 Juli 2018, mereka kini sedang menjalani proses Arbain atau salat berjemaah 40 waktu secara berturut-turut di Masjid Nabawi. Setelah itu, mereka akan diberangkatkan menuju Makkah Al Mukarramah untuk menjalani ibadah haji.

Kepala Daker Madinah Amin Handoyo mengatakan bahwa pergerakan jemaah dari Madinah ke Makkah dijadwalkan akan dimulai pada 6 Agustus 2017. Proses pemberangkatannya dilakukan secara bertahap.

“Sebanyak tujuh hingga lima belas rombongan (kloter) akan diangkut sekali jalan,” katanya di Daker Madinah, Selasa (1/8).

Menurut Amin, Daker Madinah akan mengeluarkan surat keterangan pemberangkatan jemaah dari Madinah ke Makkah atau semacam berita acara (bayan taqrir). Surat keterangan itu sekaligus menandai bahwa jemaah telah mendapat kepastian bus yang akan mereka tumpangi, serta layanan hotel dan katering selama di Makkah.

Amin menambahkan kalau saat ini timnya masih terus menyelesaikan proses input data jemaah yang akan dibeangkatkan ke Makkah melalui e-hajj. Amin mengaku kalau sistem ini masih dalam tahap perbaikan sehingga memaksa petugas untuk bekerja ekstra keras.

“Ketika jemaah mau berangkat, kontrak bus, data perumahan di Madinah dan Makkah harus diinput dan ke dikirim ke naqabah (asosiasi transportasi haji), baru setelah itu jemaah berangkat,” ujarnya.

Selain mengeluarkan surat keterangan, Daker Madinah juga bertugas memastikan paspor jemaah ada di muasasah. Paspor jemaah yang berada di tangan Muasasah Adilla akan diberikan pada saat jemaah berada di dalam bus. Bagi jemaah yang sakit, paspornya harus dicabut (tidak dipegang muasasah) karena jika jumlah jemaah tidak sesuai di bus, bus tidak bisa jalan.

“Jemaah sakit akan dibawa dengan ambulans. Paspor mereka dipegang oleh petugas medis yang mendampingi,” kata Amin.

 

- Advertisement -

Berita Terkini