Korut Bebaskan Mahasiswa AS dari Tahanan dalam Kondisi Koma

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Washington DC – Setelah proses diplomasi panjang, seorang mahasiswa asal Amerika Serikat yang sudah ditahan di Korea Utara selama 17 bulan, Otto Warmbier, akhirnya dipulangkan dalam keadaan koma.

“Otto sudah dalam keadaan koma selama satu tahun sekarang dan butuh perawatan medis yang layak di Amerika Serikat,” ujar Bill Richardson, salah satu veteran diplomat yang tergabung dalam tim negosiasi pimpinan Joseph Yun.

Washington Post memberitakan, keluarga Warmbier mendapat laporan dari perwakilan AS bahwa Otto jatuh sakit akibat keracunan bakteri Clostridium botulinum tak lama setelah menghadiri persidangan pada Maret 2016 lalu.

Otoritas Korut mengatakan kepada CNN, Warmbier diadili karena tertangkap kamera saat sedang berusaha mencuri poster slogan politik di salah satu hotel di Pyongyang tempatnya menginap saat liburan.

Sejak pengadilan tersebut, kondisinya kian terpuruk hingga akhirnya koma setelah menenggak obat tidur. Namun, Menteri Luar Negeri AS, Rex Tillerson, enggan membicarakan keadaan Warmbier.

Warmbier dibebaskan setelah mantan bintang basket AS, Dennis Rodman, tiba di Pyongyang, di mana sebelumnya ia pernah bertemu langsung dengan pemimpin tertinggi negara terisolasi tersebut, Kim Jong-un.

Namun, Kementerian Luar Negeri AS menegaskan bahwa pembebasan Warmbier ini tak ada kaitannya dengan kunjungan Rodman. Seorang pejabat AS mengatakan, pembebasan Warmbier ini memang murni berkat diplomasi bawah tanah sejak sekitar Mei lalu.

Saat itu, Yun dilaporkan bertemu dengan pejabat senior Korut di Oslo. Dalam pertemuan tersebut, kedua negara sepakat, pejabat Swedia dapat menemui empat warga AS yang ditahan di Korut.

Sebagaimana dilansir Reuters, Korut kemudian meminta pertemuan lanjutan di New York. Pada 6 Juni, Yun akhirnya bertemu dengan duta besar Korut untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa dan diberi kabar mengenai kondisi Warmbier.

Tillerson pun langsung melapor kepada Presiden Donald Trump. Gedung Putih akhirnya merancang perjalanan bagi Yun dan satu tim medis menuju Pyongyang.

Yun tiba di Korut pada Senin lalu dan langsung menjenguk Warmbier bersama dua dokter. Melihat kondisi Warmbier, Yun meminta pembebasan. Pihak Korut setuju dan Warmbier akhirnya dipulangkan pada Selasa.

Berbagai pihak di AS pun menyampaikan rasa lega, tapi tetap bertanya-tanya mengenai penyebab Warmbier jatuh sakit dan mendesak Korut memberikan penjelasan. (ka)

 

- Advertisement -

Berita Terkini