PBB dan Organisasi Pembebasan Palestina Kecam Rencana Pembangunan Permukiman Yahudi

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANews.com – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atau United Nations (UT) mengutuk rencana pembangunan permukiman Yahudi yang dilakukan Israel di kawasan pendudukan Tepi Barat.

PBB menilai langkah Israel tersebut adalah langkah sepihak dan akan menghambat proses perdamaian antara Israel dan Palestina.

Stephane Dujarric, Juru Bicara Sekjen PBB Anotonio Guterres, mengatakan bahwa tindakan sepihak hanya akan menjadi kendala bagi dua negara.

“Dalam hal ini setiap keputusan sepihak dapat menjadi kendala untuk solusi dua negara dan itu adalah keprihatinan mendalam sekretaris jenderal,” katanya seperti dilansir BBC, Rabu (25/1).

“Ada kebutuhan kedua belah pihak untuk terlibat dalam negosiasi serius untuk mencapai tujuan dua negara, Israel dan Palestina, dua negara untuk dua rakyat,” lanjutnya.

Sedangkan anggota Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), Hanan Ashrawi mengungkapkan bahwa pihaknya juga mengecam keras langkah Israel tersebut.

“Sekali lagi, pemerintah Israel membuktikan bahwa mereka lebih berkomitmen pada pencaplokan tanah dan penjajahan daripada solusi dua-negara dan memenuhi persyaratan untuk perdamaian dan stabilitas,” katanya dalam sebuah pernyataan.

Hanan juga menilai, langkah Israel telah melanggar hukum dan konvensi internasional, khususnya Resolusi Dewan Keamanan PBB No. 2334.

“Eskalasi yang disengaja dari pembangunan pemukiman ilegal Israel itu merupakan kejahatan perang dan pelanggaran yang mencolok terhadap hukum dan konvensi internasional, khususnya resolusi Dewan Keamanan PBB no. 2334,” terangnya.

Untuk diketahui, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu pada Selasa (24/1) telah mengatakan bahwa Israel akan membangun 2500 rumah permukiman Yahudi di Tepi Barat.[am]

- Advertisement -

Berita Terkini