Terkait Permukiman Yahudi, Trump Kritisi Resolusi DK PBB

Net/Permukiman Yahudi
Net/Permukiman Yahudi di Jerusalem Timur tetap dilanjutkan

MUDANEWS.COM, Mancanegara – Resolusi pelarangan terhadap pembangunan permukiman Yahudi Israel di Palestina mendapat selentingan tajam dari Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump.

“PBB punya banyak potensi tapi kini hanya jadi sebuah perkumpulan orang-orang untuk mengobrol dan bersenang-senang. Menyedihkan,” kata Trump melalui akun Twitter-nya yang dikutip kantor berita Ruters, Selasa (27/12).

Dewan Keamanan PBB sepakat untuk mengecam pendudukan Isael di Palestina. Resolusi tersebut disepakati oleh 14 dari 15 anggota Dewan Keamanan PBB di mana Amerika Serikat bersikap abstein terhadap penetapan resolusi tersebut.

Keputusan resolusi PBB tersebut membuat berang Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Ia sempat meminta Trump sebelum menjabat sebagai presiden untuk mendesak PBB agar tidak mengadopsi resolusi tersebut.

Kebijakan Amerika Serikat ini dinilai sebagai kado terakhir presiden Barack Obama untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang keduanya diketahui tidak memiliki hubungan yang baik selama ini.

Netanyahu melakukan gerakan untuk menenangkan warga negaranya atas kondisi yang tidak menguntungkan pihak Israel ini. Ia mengumpulkan massa dan mengatakan hal ini adalah tantangan bagi kedaulatan Israel. Hal ini dilakukan ketika Netanyahu mengunjungi dinding Bagian Barat Yerusalem dalam rangka Hanukkah.

“Saya tidak berencana datang ke sini, malam ini. Tapi setelah PBB mengadopsi resolusi itu, saya pikir tidak ada tempat lain yang lebih baik untuk menyalakan lilin Hanukkah kedua selain di sini,” kata Netanyahu seperti yang dilansir oleh CNN Indonesia.

“Saya bertanya pada negara yang mengucapkan kepada kita selamat hari raya Hanukkah, bagaimana bisa mereka menyatakan tempat ini sebagai daerah yang diokupasi?” tambahnya.

Dalam pesan yang disampaikan via akun Twitter-nya, seperti dilansir kantor berita Reuters, Kamis (22/12), Netanyahu menyatakan bahwa AS “hendaknya memveto resolusi anti-Israel.”

Voting tersebut dilakukan pada Kamis (22/12) pukul 15.00 waktu setempat. Resolusi Dewan Keamanan PBB tersebut seperti dilansir detik.news.com menuntut Israel segera dan menghentikan sepenuhnya semua aktivitas permukiman Yahudi di wilayah pendudukan Palestina, termasuk Yerusalem timur.

Draf resolusi tersebut disusun oleh Mesir. Sebelumnya, resolusi serupa pernah diveto atau digagalkan oleh Amerika Serikat pada tahun 2011 silam. Belum jelas, apakah pemerintah AS juga akan kembali memveto resolusi ini.