Penghentian Permukiman Yahudi, Israel Tuduh AS Berada di Balik Keluarnya Resolusi PBB

Net/Benjamin Netanyahu
Net/Benjamin Netanyahu

MUDANews.com, Israel – Setahun belakangan, pemerintahan Amerika Serikat dibawah kepemimpinan Presiden Obama telah menyatakan secara terbuka untuk tidak setuju dengan perluasan permukiman yahudi di wilayah-wilayah pendudukan.

Di samping itu, PBB mengeluarkan resolusi yang akan memaksa Israel untuk menghentikan pembangunan-pembangunan permukiman Yahudi di Tepi Barat dan Jerrusalem Timur.

Dari kedua hal tersebut, Israel melalui Perdana Menteri-nya, Benyamin Nentanyuhu menggambarkan resolusi PBB tersebut ‘memalukan’ dan menuduh Amerika Serikat yang merupakan salah satu sekutu dekat Israel  itu telah merekayasa keluarnya resolusi PBB tadi. Namun hal ini juga sudah dibantah Washington.

“Dari informasi yang kami terima, tak diragukan lagi bahwa pemerintah Obama menginisiasi, berada di belakang, mengatur isi, dan mendesak agar resolusi ini diloloskan,” kata Netanyahu seperti dilansir oleh BBC Indonesia.

“(Mestinya negara-negara) Sahabat tidak saling menyerang di Dewan Keamanan,” tambahnya.

Dalam berita yang dilansir BBC Indonesia tersebut, disebutkan bahwa Permukiman Yahudi merupakan salah satu persoalan paling pelik dalam hubungan Israel-Palestina.

Lebih dari 500.000 warga Yahudi tinggal di 140 permukiman yang dibangun sejak 1967 ketika Israel menduduki Tepi Barat dan Jerusalem Timur, dua wilayah dari negara masa depan Palestina. Pembangunan permukiman ini melanggar hukum internasional, namun Israel menentang pendapat tersebut.[am]