Muscab IDI Boyolali 2025: Momentum Menguatkan Organisasi Profesi di Era Transformasi Kesehatan

Breaking News
- Advertisement -

 

Mudanews.com  Boyolali | Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Boyolali bersiap menggelar Musyawarah Cabang (Muscab) 2025 sebagai forum tertinggi untuk menentukan arah organisasi tiga tahun ke depan. Agenda strategis ini dipandang sebagai titik krusial dalam penguatan peran organisasi profesi di tengah perubahan besar pasca diberlakukannya UU Kesehatan No. 17 Tahun 2023.

Muscab akan dilaksanakan pada Sabtu, 13 Desember 2025 di Aula Pertemuan RSI Boyolali, dan menghadirkan seluruh anggota sebagai pemegang hak suara sah.

Ketua Panitia: “Ini Momentum Menentukan Masa Depan Organisasi Kita”

Ketua Panitia Muscab, dr. Ratmi Pungkasari, M.Kes, menegaskan bahwa Muscab bukan kegiatan seremonial, melainkan forum strategis untuk memperkuat struktur organisasi profesi di tingkat daerah.

“Muscab 2025 adalah momentum penting untuk menentukan masa depan organisasi kita. Di tengah dinamika sistem kesehatan nasional, IDI Cabang Boyolali harus memiliki pemimpin yang kuat, independen, dan mampu membawa organisasi tetap tegak menjaga marwah profesi,” ujar dr. Ratmi.

Ia juga menekankan pentingnya kehadiran seluruh anggota demi legitimasi dan kualitas keputusan forum.

“Organisasi ini milik kita bersama. Semakin banyak anggota hadir, semakin kuat dasar keputusan Muscab. Kami berharap seluruh anggota bisa terlibat aktif,” tambahnya.

Penjaringan Calon Dilakukan Terbuka

Penjaringan bakal calon ketua dilakukan melalui mekanisme pengusulan terbuka menggunakan Google Form. Setiap anggota diberi kesempatan mengajukan nama yang dianggap layak memimpin IDI Boyolali periode 2025–2028.

Nama-nama yang muncul dalam daftar bakal calon merupakan usulan anggota yang kemudian menyatakan kesediaan untuk maju dan siap diverifikasi sesuai ketentuan organisasi.

Sekretaris Panitia: “Musyawarah Mufakat Kita Utamakan”

Sekretaris Panitia, dr. Ida Wulandari, MM, MH, menegaskan bahwa mekanisme pemilihan akan mengutamakan musyawarah untuk mufakat, sesuai tradisi kolegial dalam profesi kedokteran.

“IDI selalu menjunjung nilai persaudaraan dan kebijaksanaan kolektif. Karena itu, pemilihan ketua akan mengutamakan musyawarah mufakat,” ungkap dr. Ida.

Namun, apabila forum tidak mencapai titik mufakat, proses tetap akan dilanjutkan dengan voting sesuai AD/ART IDI.

“Voting bukan tujuan utama, tetapi menjadi mekanisme terakhir. Yang paling penting, seluruh proses berjalan transparan, adil, dan akuntabel,” tegasnya.

Peserta Muscab: Seluruh Anggota IDI Boyolali

Muscab hanya sah apabila dihadiri oleh anggota yang memiliki hak suara. Setiap peserta berhak mengusulkan bakal calon, menyampaikan pendapat, dan memilih ketua secara langsung dalam forum.

Keterlibatan penuh anggota dinilai sebagai fondasi legitimasi kepemimpinan baru dalam menghadapi tantangan organisasi profesi di masa depan.

Menjaga Marwah Profesi di Tengah Perubahan Besar

Panitia Muscab menegaskan bahwa forum ini bukan sekadar rutinitas tiga tahunan, tetapi langkah strategis memastikan organisasi tetap kokoh di tengah perubahan besar sistem kesehatan nasional.

“Muscab adalah kesempatan bagi kita untuk memperbarui komitmen, memperkuat solidaritas, dan memastikan IDI Boyolali tetap menjadi rumah profesi yang bermartabat,” tutup dr. Ratmi.**(Red)

 

Berita Terkini