Mudanews.com Jawa Tengah – Langkah inspiratif datang dari Menteri Luar Negeri BEM STKIP Sampang yang berhasil menapakkan kaki di puncak Gunung Sumbing dan mengibarkan bendera Aliansi BEM Sampang (BEMSA).
Momentum ini menjadi simbol bahwa semangat pergerakan mahasiswa asal Sampang tidak hanya berhenti di ruang kelas, forum diskusi, atau jalanan perjuangan, tetapi juga hadir dalam setiap ruang tantangan kehidupan. Bendera yang berkibar di ketinggian 3.371 mdpl tersebut melambangkan idealisme mahasiswa yang teguh, menjulang, dan pantang surut.
Dalam keterangannya, sang pendaki menuturkan bahwa perjalanan menuju puncak penuh perjuangan. Medan terjal, hawa dingin, dan keterbatasan fisik menjadi ujian yang harus dilalui. Namun, tekad untuk mengibarkan bendera BEMSA membuat setiap langkah menjadi bermakna.
> “Perjalanan panjang menuju puncak adalah refleksi bahwa idealisme tidak mudah dicapai, tetapi jika ditempuh dengan tekad dan keikhlasan, maka hasilnya akan membanggakan. Bendera BEMSA di puncak ini adalah bukti komitmen mahasiswa Sampang untuk selalu tegak dalam perjuangan,” ungkapnya.
Presiden Mahasiswa BEM STKIP Sampang, (Fendi pradana), memberikan apresiasi yang tinggi atas capaian tersebut. Menurutnya, apa yang dilakukan oleh Menlu BEM STKIP merupakan inspirasi nyata bagi mahasiswa lain agar tetap menyalakan semangat pergerakan.
> “Kami bangga karena sahabat kami telah membawa nama baik BEM STKIP dan BEMSA hingga ke puncak Sumbing. Ini menjadi motivasi bahwa perjuangan mahasiswa harus selalu kita tanamkan dalam hati dan diwujudkan dalam tindakan, sekecil apapun langkah itu,” tegasnya.
Senada dengan itu, Koordinator Aliansi BEM Sampang, (iftitahul elmy), menilai pengibaran bendera ini memiliki pesan moral yang kuat. Bagi dirinya, momen ini adalah bukti bahwa perjuangan mahasiswa Sampang tidak mengenal batas.
> “Apa yang dilakukan sahabat kita ini adalah pengingat bagi seluruh anggota BEMSA bahwa perjuangan tidak boleh berhenti. Bendera yang berkibar di puncak gunung adalah simbol bahwa idealisme mahasiswa harus selalu ditancapkan setinggi-tingginya. Kita semua harus meneladani semangat ini,” ujarnya.
Pengibaran bendera BEMSA di puncak Gunung Sumbing adalah pengingat bahwa perjuangan mahasiswa tak boleh padam meski menghadapi berbagai tantangan. Seperti gunung yang menjulang tinggi dan kokoh berdiri, demikian pula idealisme mahasiswa harus selalu tegak, tidak tergoyahkan oleh apapun.
BEMSA percaya, setiap langkah perjuangan – sekecil apapun – akan bermakna bila diniatkan untuk kebenaran dan keberpihakan kepada rakyat. Dan selama semangat itu tetap menyala, mahasiswa Sampang akan terus menorehkan sejarah, dari bumi Madura hingga puncak-puncak tertinggi negeri.
“Bendera boleh berkibar di puncak gunung, tapi semangatnya harus terus berkibar di hati setiap mahasiswa. Karena perjuangan sejati tidak pernah mengenal titik henti.” ungkap (Ahmad Yulianto F.) menlu BEM STKIP sekaligus anggota BEMSA**(Red)