Kajian Ramadhan Forhati Sumut : Makanan Sehat dan Halal serta Upaya Menjaga Kesehatan Lingkungan

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Forum Alumni HMI Wati Sumatera Utara (Forhati Sumut) menggelar kembali program kajian Ramadhan yang dilaksanakan rutin, menghadirkan narasumber yang ahli dalam bidang makanan sehat, halal dan toyyib.

Pelaksanaan kajian Ramadhan dilaksanakan pada Jumat (30/4/2021) melalui zoom virtual meeting dengan mengundang salah seorang Guru Besar dari Universitas Sumatera Utara (USU) yang juga merupakan Dewan Majelis Forhati Sumut yaitu Prof. Dr. Ir. Rosdanelli Hasibuan, MT.

Pentingnya makanan halal bukan hanya sekedar halal tetapi harus Toyyib adalah pilihan yang wajib bagi kita sebagai asupan yang baik dalam menjalani shaum (puasa) khususnya dan sebagai asupan yang baik bagi perkembangan generasi penerus agar terbebas dari bahaya di dunia dan akhirat.

Makanan halal dan toyyib diharapkan tidak akan membuat manusia berbuat dosa dan tidak mendapat siksa di akhirat. Kriteria makanan yang sehat, proporsional dan aman adalah pilihan yang tepat dangan dasar halalan toyyibah sebagaiman tertera dalam QS. Al-Baqarah: 168 dan QS. Al-Ma’idah: 3 yang diperkuat HR. Ali. ra. “Hai Ali, barangsiapa yang memakan-makanan dan minuman halal, maka agamanya akan bersih, hatinya akan lunak, dan doanya tidak akan terhalang”.

“Hai Ali, barangsiapa yang memakan syubhat, maka dia menjadi peragu terhadap keyakinan agamanya. Dan hatinya akan menjadi gelap dari petunjuk Allah SWT”.

Kajian Ramadhan tersebut, dimodelatori oleh Eni Rismawati. S.Pd, M.Si yang juga bagian dari anggota Bidang Pendidikan, Agama, Sosial dan Budaya Forhati Sumut. Acara berlanjut dengan pembacaan tilawah dan artinya oleh Dinda Permatasari Harahap. M.Psi, Psikolog.

Prof. Dr. Ir. Rosdanelli Hasibuan MT, menjelaskan memilih makanan sehat, halal serta toyyib sangat berpengaruh kepada aktifitas positif dalam konsep bersosial dan konsep beribadah.

”Bahwa pilihan makanan sehat halalan toyyibah adalah pilihan wajib, tertera pada Alqur’an QS. Al-Baqarah; 168 dan Al-Ma’idah; 3 serta dipertegas HR. Ali ra. Hal ini lah yang di jadikan dasar dalam hal memilih makanan sehat yang halal dan toyyib,” tegasnya.

Prof Nelly menambahkan, selain Kesehatan diri, Kesehatan lingkungan menjadi prioritas karena tempat kita hidup, tinggal dan beraktifitas. Saat ini sampah di kota Medan 67% berasal dari limbah rumah tangga.

Lanjutnya, sampah memiliki dampak buruk bagi Kesehatan manusia, sampah yang menumpuk dan membusuk terdapat bakteri dan virus akan menjadi sumber penyakit. Membangun kesadaran masyarakat untuk peduli dan merawat lingkungan menjadi tugas kita bersama, penting bagi kita menanggulangi limbah sebagai bentuk upaya menjaga kesehatan lingkungan.

”Sudah ada upaya yang kita lakukan untuk itu, namun masih sekala kecil, harapannya Forhati ikut berperan menanggulangi limbah dalam sekala besar, khususnya di kota Medan sebagai ibu kota dari provinsi Sumatera Utara,” pungkasnya.

Sementara Drg. Sulfia Dewi Rambe dalam sambutannya mengatakan Forhati sudah memiliki program melestarikan lingkungan, pembuatan Eco Enzyme menjadi prioritas kita, mengubah limbah organic menjadi cairan alami serba guna.

”Sampah organic yang tidak kita pakai dan biasa kita buang, dapat kita olah kembali, sehingga sampah yang kita hasilkan berakhir sampai di rumah saja, tidak sampai ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir). Kita dapat mengendalikan penimbunan sampah di TPA. “Semoga program ini mendapat dukungan dari pemerintah provinsi,” pungkasnya. (red)

 

- Advertisement -

Berita Terkini