Jalan Nasional Sidikalang-Medan Putus, Satma AMPI Apresiasi Bupati Gerak Cepat

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Dairi – Satuan Mahasiswa Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (Satma AMPI ) Kabupaten Dairi beri mengapresiasi atas kinerja Bupati Dairi gerak cepat dalam mengatasi putusnya Jalan Nasional Sidikalang-Medan KM 6-7 di Desa Sitinjo II, Panji Bako, Kecamatan Sitinjo, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara yang kiranya mengganggu jalan transportasi serta rusaknya lahan pertanian milik warga akibat banjir.

Hal itu disampaikan Ketua Satma AMPI Dairi Arif Manik, didampingi oleh Salah satu pengurus Satma AMPI Dairi Ikhsan Manik kepada wartawan, Sabtu (9/1/2021).

Jalan Nasional Sidikalang-Medan Putus
Ketua Satma AMPI Dairi Arif Manik

Arif menyebutkan, bahwasannya Pemkab Dairi telah bekerja sesuai tupoksinya dalam membantu mengatasi terganggunya tranportasi akibat putusnya jalan tersebut.

“Pemkab Dairi melalui Dinas perhubungan bersama Sat Lantas Polres Dairi telah melakukan rekayasa lalu lintas dengan membuat jalur alternatif agar arus transportasi kendaraan yang akan masuk dan keluar Kabupaten Dairi tidak terganggu,” jelas Arif Manik.

Pemkab Dairi juga telah melakukan pendataan kerusakan lahan pertanian, baik itu persawahan dan kolam ikan warga serta rumah milik warga yang ikut rusak akibat banjir yang disebabkan putusnya jalan Nasional Sidikalang-Medan.

“Selain itu, Pemkab Dairi juga telah melakukan pertemuan dengan pihak Balai Besar Pelaksanan Jalan Nasional (BBPJN) Sumut di ruang kerja Bupati Dairi untuk membahas perbaikan jalan yang putus, Pihak BBPJN sudah menyatakan Bahwa jalan Nasional yang mengalami putus merupakan tanggungjawab BBPJN Sumut. Kami lihat Pemerintah juga sudah langsung menemui para Masyarakat terdampak,” sambung dia.

“Kita harapkan Jalan segera diperbaiki, sesuai hasil koordinasi Pemkab Dairi dengan pihak BBPJN perbaikan kemungkinan akan memakan waktu hingga 3 minggu,” jelas Arif Manik. (red)

- Advertisement -

Berita Terkini