Mahasiswa Antropologi Unimal, Melakukan Pendampingan Pembuatan Masker di Desa Pir ADB Besitang

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Langkat – Wabah virus corona yang sudah hampir sepuluh bulan menyerang masyarakat Indonesia baik aspek ekonomi, sosial dan budaya telah menjadikan masyarakat diseluruh dunia menjalani kehidupan baru dengan menggunakan masker di area publik.

Hal ini tak menjadi halangan Mahasiswa Antropologi Universitas Malikussaleh (Unimal) bernama Putri Prastika melakukan pendampingan pembuatan masker di Desa Pir ADB sebagai program kegiatan magang dengan melibatkan Ibu-Ibu PKK.

Mahasiswa Antropologi Universitas Malikussaleh melakukan kegiatan ini karena para Ibu-Ibu belum pernah melakukan keterampilan membuat masker sendiri.

Kegiatan ini di respon positif oleh Ilham Bakti selaku kepala Desa Pir ADB, hal ini disampaikan dalam pengarahannya di aula kantor Desa Pir ADB, Kecamatan Besitang, Kabupaten Langkat, Sumut, Kamis (10/12/2020).

“Dengan adanya mahasiswa magang dapat membantu keterampilan ibu-ibu yang diharapkan keterampilan ini dapat terus dijalankan untuk kedepannya serta dapat memproduksi sendiri masker. Hal ini sejalan dengan desa yang sedang mengusahakan 8 buah mesin jahit untuk PKK,” ujarnya.

“Kegiatan dimulai dari siang sampai sore dengan mengukur, mengunting, dan menjahit kain yang akan dibuat menjadi masker yang didampingi oleh mahasiswa antropologi. Tujuannya untuk memberikan pengetahuan kepada ibu-ibu bahwa masker dapat terjamin kwalitasnya dengan kita membuatnya sendiri dengan memanfaatkan kain tidak terpakai di rumah,” ujar putri Prastika.

Kegiatan ini disambut baik peserta pelatihan yang tergabung dalam ibu-ibu PKK agar dapat menambah keterampilan di sela sela waktu luang. Bahkan para ibu-ibu membawa pulang pola masker untuk dapat dipraktekkan di rumah.

Pembimbing magang, Abdullah Akhyar Nasution MSi menyarankan agar desa dapat memproduksi masker sendiri di masa pandemi untuk menunjang pendapatan desa sehingga masyarakat desa menggunakan masker buatan ibu-ibu. (red)

- Advertisement -

Berita Terkini