Mensos RI : Pencanangan KSB untuk Memperkuat Mitigasi Bencana

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Pangandaran – Menteri Sosial Republik Indonesia (RI), Juliari P. Batubara, mencanangkan kegiatan Kawasan Siaga Bencana (KSB), di sepanjang wilayah pantai selatan Pulau Jawa.

Kegiatan tersebut berlangsung di Lapangan Alun-alun Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Jumat (22/11/2019).

“Negara kita sangat rawan bencana. Oleh karena itu kita semua harus siap. Pencanangan KSB ini adalah untuk memperkuat mitigasi bencana, dan saya ingin semua pihak kompak, serta benar-benar siap apabila suatu saat terjadi bencana,” ungkap Mensos RI, Juliari P. Batubara, dalam arahannya dihadapan ribuan peserta KSB.

Juliari, mengatakan bahwa KSB merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden RI, agar semua pihak sensitif, dan antisipatif terhadap bencana. Presiden juga berpesan agar edukasi kebencanaan disampaikan secara masif kepada warga masyarakat.

“Kesiapsiagaan di lokasi bencana harus ditingkatkan. Saya tidak ingin kalau bencana datang kita tidak tahu harus berbuat apa. Oleh sebab itu simulasi Penanggulangan Bencana ini harus sering dilakukan, dan tidak hanya dilaksanakan di wilayah Pangandaran, tapi juga di wilayah-wilayah yang termasuk kedalam kawasan rawan bencana di seluruh Indonesia,” jelasnya.

KSB merupakan wadah Penanggulangan Bencana yang berbasis pendekatan terpadu, yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan di sejumlah daerah, yang memiliki risiko bencana tinggi, maupun daerah di sekitarnya yang akan berperan sebagai daerah penyangga.

Fokusnya adalah memberikan edukasi kepada warga masyarakat, dan memfasilitasi penyusunan Standar Pelayanan Minimal Bidang Penanggulangan Bencana, yang mengatur pembagian tugas, dan kewenangan antara Pusat, serta Daerah, dalam Penanggulangan Bencana.

Dalam edukasi ini Kementerian Sosial mengembangkan Community Based Disaster Management, atau Penanggulangan Bencana Berbasis Masyarakat, yang diimplementasikan dalam program Tagana Masuk Sekolah (TMS) dan Kampung Siaga Bencana (KSB).

Kawasan Siaga Bencana, merupakan pengembangan dari program Kampung Siaga Bencana, yang telah dilaksanakan Kementerian Sosial sejak Tahun 2010.

Jika dalam Kampung Siaga Bencana (KSB), edukasi, dan pelatihan, kebencanaan hanya dilakukan perkampung, maka kini dengan adanya Kawasan Siaga Bencana jangkauan semakin luas mencakup daerah-daerah rawan bencana yang berbatasan, antar Kecamatan, antar Kabupaten, dan atau antar Provinsi.

Sementara itu disela-sela menyampaikan arahan, Mensos RI, mengundang empat orang pengurus KSB maju ke depan. Dihadapan peserta KSB, Mensos bertanya seputar kesiapsiagaan menghadapi bencana.

“Coba sebutkan apa yang harus dilakukan apabila terjadi bencana tsunami?,” tanyanya.

Mensos RI : Pencanangan KSB untuk Memperkuat Mitigasi Bencana
Mensos RI Juliari P. Batubara saat menyampaikan arahannya

Mensos Ari, juga menanyakan keterampilan apa saja yang diajarkan dalam KSB, bagaimana cara melakukan evakuasi, dan sebagainya.

Kegiatan pencanangan Kawasan Siaga Bencana di Lapangan Alun-alun Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran diikuti 1.748 orang, terdiri dari Siswa Tagana Masuk Sekolah 100 orang, Tim Pengurus Kawasan Siaga Bencana 390 orang, Tagana Provinsi Jawa Barat 200 orang, Tagana Provinsi Jawa Tengah 108 orang, Undangan Mitra Kerja 50 orang, Stakeholder lainnya 100 orang, warga masyarakat 800 orang.

Kegiatan Kawasan Siaga Bencana dilaksanakan sejak tanggal 18 sampai dengan tanggal 22 November 2019, dengan melibatkan masyarakat, dan tokoh masyarakat di enam wilayah yakni Kecamatan Kalipucang, dan Kecamatan Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Kecamatan Kesugihan, Kecamatan Buayan, dan Kecamatan Ayah, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.

Dalam kegiatan Pencanangan Kawasan Siaga Bencana ini Mensos menyerahkan secara simbolis Bantuan Logistik senilai Rp. 2,3 Miliar.

Bantuan logistik terdiri dari bantuan bufferstock penanggulangan bencana untuk Provinsi Jawa Barat senilai Rp. 1,1 Miliar, dan untuk Provinsi Jawa Tengah senilai Rp.1,2 Miliar.

Jenis bantuan yang diberikan mencakup Makanan Anak 3.780 paket, Mie Instan 60.360 bungkus, Tenda Serbaguna Keluarga 8 unit, Tenda Gulung 980 lembar, Kasur 490 unit, Velbed 490 unit, Family Kit 490 paket, Kids Ware 490 paket, Food Ware 490 paket, Peralatan Dapur Keluarga 490 Paket, Paket Sandang 90 paket, Warepack Tagana 50 paket, Perlengkapan Tagana 50 paket.

Sebagian barang bantuan tersebut akan diberikan ke lumbung sosial Kawasan Siaga Bencana di masing-masing wilayah yang telah dibentuk. Berita Pangandaran, BQ

- Advertisement -

Berita Terkini