MUDANEWS.COM, Medan – Kebakaran hutan dan lahan merupakan suatu permasalahan yang harus ditangani secara serius oleh pemerintah karena kebakaran hutan dan lahan dapat mengakibatkan sebuah pencemaran udara yang sangat membahayakan dan dapat menimbulkan berbagai penyakit dan permasalahan baru. Dampaknya juga tidak hanya didalam negeri tapi juga bisa berdampak pada udara di luar negeri.
Hal itu ditegaskan Tareq Adel selaku Koordinator Daerah Badan Eksekutif Mahasiswa Nusantara Sumatera Utara (BEM NUS SUMUT), Rabu (7/8/2019) di Medan.
Taufiq mengungkapkan, dalam dua hari belakangan ini kebakaran hutan kembali lagi terjadi di provinsi riau. Sebuah provinsi yang sangat berdekatan dengan provinsi sumatera utara ini yang masih dalam teritorial komando bukit barisan(kodam 1/BB).
“Dan kebakaran hutan yang baru terjadi dalam beberapa hari belakangan ini berdasarkan data merupakan kebakaran terparah jika dibandingkan dengan tahun 2018,” ujarnya.
Senada dengan hal tersebut, Taufiq Ramadhan yang juga merupakan presiden mahasiswa potensi utama juga menilai kebakaran hutan ini sepertinya tidak pernah ditanggapin serius dan dilakukan pencegahan terbukti hampir tiap tahun terjadi kebakaran hutan. Padahal presiden jokowi di tahun 2015 sudah mengingatkan para pimpinan teritorial untuk dicopot dari jabatannya yang tidak mampu mengatasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
“Tapi sangat kelihatan ucapan orang nomor 1 di republik ini tidak didengarkan oleh panglima komando yang berada d teritorial tersebut dengan terbukti masih adanya kebakaran hutan di provinsi riau,” bebernya.
Untuk itu, kami mendukung langkah presiden jokowi dan meminta presiden jokowi dengan tegas mencopot pimpinan di teritorial komando bukit barisan yang membawahi provinsi riau. “Karena tidak mampu mengantisipasi dan mengatasi Karhutla,” ujar Taufik yang sering disapa bung pres Taufik. Berita Medan, Ilham
