Masyarakat Tuding Banjir Bandang Akibat Pembalakan Liar

Pembalakan liar mengakibatkan banjir bandang
Gelondongan kayu yang terdapat di bantaran Sungai Batang Ayumi pasca banjir bandang menerjang Kota Padang Sidempuan.

Laporan : Indra

MUDANews.com, Padang Sidempuan (Sumut) – Banjir bandang yang menerjang Kota Padang Sidempuan akibat meluapnya Sungai Batang Ayumi ternyata disebabkan banyaknya pembalakan liar di kaki Gunung Sibual Buali dan Gunung Lubuk Raya.
Hal tersebut diungkapkan salah seorang warga Desa Joring Lombang, Kecamatan Padang Sidempuan Angkola Julu, Sahat Harahap (45) saat ditemui wartawan, Rabu (29/3/2017). Dikatakannya, saat ini banyak masyarakat yang tengah membuka lahan di kawasan Kabupaten Tapanuli Selatan tersebut. Pasalnya, kayu-kayu besar saat banjir bandang tersebut terjadi bukanlah berasal dari daerah mereka.
“Gelondongan kayu ini dari atas gunung sana bang. Soalnya, disana sekarang lagi banyak orang yang buka lahan,” cetusnya.
Lebih lanjut, Sahat mengatakan, kaki Gunung Lubuk Raya dan Gunung Sibual-buali merupakan hulu dari Sungai Batang Ayumi. Makanya, jika intensitas curah hujan yang tinggi dan aktivitas pembalakan liar di kawasan tersebut terus berlangsung bencana alam seperti halnya banjir bandang akan dengan mudah terjadi.
“Di sana itu hulu Sungai Batang Ayumi bang. Makanya, kalau hujan lebat dan pembalakan itu masih berlangsung, tidak menutup kemungkinan banjir bandang terjadi. Kalau abang tak percaya, lihat la kesana,” pungkasnya.
Mendapat laporannya tersebut, wartawan pun kemudian menyambangi kaki Gunung Lubuk Raya dan Gunung Sibual-buali. Setelah menempuh perjalanan sekira 45 menit, wartawan pun tiba di kaki gunung tersebut.
Saar itulah, tampak jelas adanya aktivitas pembalakan di kawasan tersebut. Sebab, tampak jelas beberapa pepohonan yang terdapat di kaki gunung tersebut tumbang.
Sekedar mengingatkan, bencana banjir bandang yang menerjang Kota Padang Sidempuan terjadi Minggu (26/3/2017) malam sekira pukul 19.00 WIB. Sebelum kejadian tersebut, kawasan Tabagsel di guyur hujan sejak pukul 15.00 WIB. Atas musibah tersebut, sedikitnya 5 korban meninggal dunia dan 61 rumah hanyut. (rd)