Gubsu Dukung Niat Korsel Mendorong Energi Terbarukan di Sumut

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANews.com, Medan (Sumut) – Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) HT. Erry Nuradi mengungkapkan bahwa Pemerintah Korea melalui Green Tecnology Center Korea serius untuk mendorong energi terbarukan di Sumatera Utara.

“Kami siap mendukung rencana Korea Environmental Industy dan Technology Instute (KEITI) membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya Terapung di perairan Danau Toba,” kata Gubsu Erry saat menerima kunjungan Center for Climate Technology Coorperation Directror, Kyung Nam Shin yang hadir bersama Ketua Komite II DPD RI Parlindungan Purba di ruang kerja Gubsu, Selasa (14/3).

Gubsu Erry pun juga mengaku, menyambut baik tindak lanjut rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya Terapung di Danau Toba tersebut.

“Ini sangat baik sekali karena dapat menambah pasokan listrik Sumut yang ramah lingkungan,” sebut Erry.

Sebagai tindaklanjut kunjungan sebelumnya, KEITI yang menggandeng perusahaan LS IS (salah satu anak perusahaan LG) melakukan Studi Kelayakan (Feasibility Study/FS) pembangunan PLTS Terapung di Danau Toba pada Desember ini.

Sedangkan Kyung Nam Shin menyatakan alasan tertarik mengembangkan energi terbarukan karena pemerintah Sumatera Utara cukup perduli dengan dengan persoalan lingkungan hidup. Apalagi kawasan Danau Toba telah ditetapkannya sebagai wisata dunia dan juga Geopark UNISCO.

“Kami melihat ada kebutuhan listrik 210 megawatt (MW) disana. Lebih 75 kebutuhan listrik itu menggunakan fosil dan kami tertarik menjadikan energi terbarukan. Oleh karena itu kami senang untuk membuat studi membangun listrik dengan energi terbarukan dengan tenaga surya. Jadi kita berharap PLN dapat memberikan atau mengizinkan pembangunan energiterbarukan di Sumut,” jelasnya.

Dijelaskan Kyung Nam Shin, Direktur PLN menyarankan pihaknya untuk menyerahkan hasil studi kelayakan Pemprovsu. Diawali dengan 10 MW, dalam jangka seminggu akan tambah kapasitas.

Diharapkan segalanya berjalan lancar, konstruksi dimulai pada September 2017 hingga Februari 2018. Pada awal Maret 2018 PLTS terapung dengan kapasitas 10 MW sudah beroperasi secara komersil.[am]

- Advertisement -

Berita Terkini