Rasaku, Di Racuni Cinta

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM – Tak terasa, rasaku telah diracuni cinta yang tak pasti. Hingga tertutup mata bathinku dan akalku tak lagi bersatu dengan cintaku. Sudah lama rasanya air mata ini bercucuran bersama kesedihan. Kau beri harapan setelah di penghujung jalan kau begitu cepatnya memutuskan.

Rasamu yang munafik menghianati cintamu yang tulus. Engkau ku kenal adalah gadis yang begitu percaya dengan ketulusan. pada nyatanya, ia sendiri yang mempermainkanmu di singgganamu ketulusammu. Bathin yang suci bersama sabda yang tak berwarna. Tak sudi mengenal ketulusanmu.

Jangan engkau sia-siakan kaum adam yang berlidung kepada hatimu. Ia menangis sampai tak lagi semangat dalam kehidupannya. Menunggumu kedatanganmu saja. Percayalah Pujaan hatiku. Laki-laki yang setia akan lama kembali datang pada hatimu. Seribu kata indah bersama air mata kesedihan yang aka menemaninya. Bersama lantunan-lantunan kata.

Di negeri jauh ini, Ia temukan cinta sejati. Bertemu wanita yang membuat hidupnya terasa bahagia. Mata yang berseri-seri, hati yang suci membuatnya tak lagi mengenal dirinya dan ibunya bahkan Tuhannya. Banyak cara ia lakukan untuk dapat bersama dan bersatu padamu. Tapi semua usahanya tak sebersih pendapatannya.

Hati yang tulus ia miliki sering sekali disakiti dan dikhianati oleh ia cinta. Tapi sekarang engkau tambah kesakitan yang derita. dilanda harapan yang begitu dalam. dibasuh kata-kata yang memberi kepastiaan.

Aku tidak berharap engkau mengobati lukaku. setidaknya hargai hatimu dan cinta yang anugerahkan Allah padamu. Jangan lakukan kelakuan begini pada kaum adam yang lain.
Biarlah aku sendiri yang engkau lukai dan engkau permainkan hatinya. Sadar atau tidak sadar. Bahwasanya aku sendiri lebih dominan menggunakan perasaanku dibandingkan akal saat mencintai.

Apakah engkau tidak mengenalku. Padahal sudah lama kita bersama dan bahkan bercanda riah bersama. cerita-cerita kesedihan dan aku sendiri tahu bagaimana dirimu.

Oleh : Budiman Daulay

 

- Advertisement -

Berita Terkini