Tuhan Bersama Mahasiswa Tingkat Akhir

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM – Waktu berjalan begitu cepat, tak terasa kini sudah memasuki tingkat akhir perkuliahan. Sebuah cita-cita kedua orang tua yang harus diselesaikan sebelum pernikahan dan memberikan mereka cucu yang lucu. Namun, sebuah kebimbangan mulai dirasakan, dari tugas yang se-abreg dengan keuangan yang minim. Biaya lain-lain yang aduh ini buat bayarnya dari mana?

Harus berpikir sangat keras untuk mencari biayanya, karena sudah sangat kasian jika harus terus mengandalkan orang tua. Sementara gaji kerja yang diterima, tak cukup membayar semuanya. Hari-hari tetap dijalani dengan tekanan yang bertubi-buti. Antara menyerah melangkah, dan kekuatan untuk terus melanjutkan.

Dari sini saya sadar, uang memang bisa melancarkan semuanya. Dan saya terbentur dengan keadaan keuangan. Melihat teman, dia lancar-lancar saja karena apa? Ya, karena orang tuanya memiliki hektaran tanah, dan perusahaan dimana-dimana. Yang dia tangisi cuma kekasihnya ditikung orang lain. Uang tak bisa membeli kebahagiaan “kubisikan pada telinganya”, tapi nilai A mudah saja kau beli. Maaf jadi gibah.

Tak ada yang bisa benar-benar membantu memang. Selain diri sendiri yang senantiasa ikhlas menghadapi, duri mulai terasa melukai kaki. Angin mulai keras mencoba melemparkan diri ke tepi mimpi.

Tuhan, engkau yang selalu ku minta bantuan untuk memberikan jalan keluar dari setiap lingkaran kebingungan. Tuhan, bimbinglah langkah ini ke jalan kebahagiaan tanpa sedikitpun penyesalan. Setiap ingin menyerah, saya yakin engkau akan memberikan jalan keluar untuk apa yang saya butuhkan, dan bukan apa yang saya inginkan. Saat ini, saya hanya sedang berusaha sekuat mungkin memperjuangkan semuanya. Hingga lelah, hingga saya berkata: “Tuhan bersama mahasiswa tingkat akhir.”

Usaha memang tak akan mengkhianati hasil, tapi justru hasil lah yang kadang mengkhianati usaha.

Semoga ada akhir yang indah, untuk usaha yang harus terus menggumamkan tabah.

2019

Penulis adalah Dede Humaedi

- Advertisement -

Berita Terkini