Sekilas Tentang Pudarnya Permainan Tradisional Anak

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM – Seiring berkembangnya zaman, dan kemajuan yang cukup pesat di bidang teknologi, semakin memiminggirkan permainan tradisional anak-anak. Anak zaman sekarang sudah tak lagi mengenal betapa serunya permainan tradisional zaman dulu. Anak zaman sekarang, sejak balita saja kadang sudah sibuk bermain game atau menonton film dengan gadgetnya. Memang banyak manfaatnya tapi ada juga dampak buruk yang akan ditimbulkan. Mungkin, lebih banyak dampak buruk daripada baiknya.

Dahulu permainan anak lebih kepada permainan yang berada di luar rumah, namun ada juga yang dimainkan di dalam atau teras rumah, dan biasa dimainkan bersama teman-temannya. Yang saya pernah mainkan pada saat anak-anak diantarnya: petak umpet, bola bekel, bermain kelereng, lasut (lompat tali), boyboyan (tumpukan genteng yang dilempar dengan bola), sondah (loncatin kotak-kotak garis ditanah), egrang, bermain gambar, bebedilan (pistol yang terbuat dari bambu, dan kertas yang direndam air sebagai peluru), ayunan di pohon, dan banyak permainan lainnya yang sangat seru dimainkan pada masanya. Kadang saya pun ingin kembali menjadi anak kecil. Dulu, jika jatuh dan tak bisa bangkit lagi yang terluka cuma lutut, bukan hati. (Maaf alay)

Kini, banyak dari anak-anak yang tak lagi mengenali permainan tradisional tersebut. Mereka lebih memilih sibuk berkutat dengan game atau film yang ada di Hp atau laptopnya. Tak ingin bermain dengan teman-teman sebayanya karena teman-temannya pun mungkin sama lebih memilih di rumah. Padahal, banyak pelajaran yang bisa diambil dari permainan-permainan tradisional. Permainan tradisional bisa mengolah kepribadian anak untuk lebih aktif, memiliki jiwa sosial, dan solidaritas yang tinggi.

Tak jarang, dampak dari pudarnya permainan tradisional membuat anak menjadi pribadi yang tertutup, anti sosial, atau bahkan murung.

Anak zaman sekarang tak pernah tahu rasanya main bola hujan-hujan tanpa baju dan celana, bermain layangan atau mengejar layangan yang putus, sampai pas sadar sudah berada Afrika dan bertemu jerafah.

Tak ada tiktok, tak ada instagram, atau bahkan youtube. Yang ada cuma manjat pohon buah tetangga dan tak bisa turun.

Ada yang pernah memainkan permainan tradisional juga? Jika ada, ya sudah berarti anda sudah tua. Sering-sering baca istigfar, umur engga yang tahu.

2019

Penulis adalah Dede Humaedi

- Advertisement -

Berita Terkini