Pura-Pura Pinjam Mukena, Gak Taunya Maling

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM – Menjelang bulan ramadan biasanya ibu-ibu sibuk belanja untuk persiapan puasa hingga lebaran. Mulai dari pernak pernik rumah, mukena untuk sholat idul fitri, baju baru, sepatu dan sendal baru dll.

Alasannya, karena kalau belanjanya pas bulan puasa takut gak kuat. Capek, ramai, padat, antre berdesakan dan gak bisa sambil makan karena puasa. Takutnya lemes, kehausan, terus gak sanggup puasa, akhirnya berbuka. BATAL deh…Hehehe…

Belum lagi kalau puasa, para ibu kudu jaga stamina. Gak boleh terlalu capek. Karena harus siaga menyiapkan santap sahur dan berbuka untuk keluarga. Kalau keluar rumah pun, pulangnya gak boleh terlalu sore. Agar bisa berbuka puasa bersama dirumah. dan habis berbuka juga mau sholat tarawih bersama ke masjid.

Ya, pokoknya puasa harus lebih banyak ibadah dari pada waktu dihabiskan untuk belanja. Atas semua alasan diatas dan lain-lain, maka para ibu lebih suka belanja sebelum puasa. Walau capek, bisa istirahat makan untuk jaga stamina. Hehehe

Tapi, karena kebanyakan ibu punya fikiran yang sama, maka sebelum masuk bulan Ramadan justru ramai ibu-ibu yang berbelanja. Berjubel, padat, mau bayar di kasir antre. Bahkan untuk makan siang pun harus rela antre. Ke kamar mandi antre. Mau sholat, juga antre sangking ramenya.

Termasuk saya juga ikut antre, karena nemani emak saya belanja. Heheh…
Pas selesai antre di kamar mandi untuk ambil air wudhu’ saya bergegas ke musholla mall tempat kami belanja. Emak minta saya untuk membawakan tas dan belanjaan ke musholla. Saya manut saja. Setelah dapat tempat, saya langsung ambil posisi sholat. Tas saya, sengaja saya letakkan disisi depan saya untuk pembatas agar orang yang sudah selesai sholat bisa lewat dari depan saya. Maklum, musholla padat sekali.

Nah, tas dan belanjaan emak saya letak disisi belakang. Karena ada keponakan, saya biarkan tas dan belanjaan emak dijaga ponakan. Saya langsung sholat. Ponakan dan emak saya juga menyusul sholat. Selesai sholat, emak buka tas untuk nyimpan mukena. Tau-tau dompet emak udah gak ada di dalam tas. Kami pun sibuk cek sana sini. Mungkin terselip di kresek belanjaan. Tapi ternyata gak ketemu.

Emak baru sadar, tadi sebelum sholat pas ambil mukena dari tas, si dompet masih ada. Tiba-tiba ada ibu-ibu dengan pakaian urakan nyamperin mau pinjam mukena. Tapi, emak mau pake dulu. Trus waktu emak sholat si ibu berdiri di pinggir musholla. Ponakan juga sempat lihat si ibu itu mondar mandir seperti bingung. Si tas diletak dibelakang ponakan saya sebelum mulai sholat. Anehnya, pas kami selesai sholat, si ibu tadi pun menghilang. Sepertinya gak jadi sholat. Dan dompet emak pun menghilang bersama si ibu tadi.

Ntah lah, apakah si ibu tadi yang telah hilaf mengambil dompet dari tas emak saya. Atau ada orang lain yang sengaja mencuri dompet emak. Tapi, pelajarannya; waspadalah terhadap maling, walaupun sedang di musholla. Karena maling juga sholat. Jaga barang-barang saat sholat. Jika sendirian, letakkan barang anda di depan anda saat sholat. Selain bisa untuk pembatas orang-orang yang lalu lalang di depan anda, juga lebih aman untuk menghindari maling. Dan jika sholat bersama teman atau emak, maka sholatnya bergantian. Yang satu orang sholat duluan, dan yang lain lagi jaga barang. Jangan sholat barengan.

Kadang kita terlena dan lalai. Menganggap orang yang sholat di musholla itu baik semua. Dalam arti gak mungkin mau mencuri. Tapi, mungkin si maling juga sholat dan berdoa mendapat rezeki yang tak disangka-sangka untuk keperluannya. Tau-tau pas aja, kami lalai menjaga tas emak. Sehingga si maling berkesempatan untuk mengambilnya. Maka terkabul sudah doanya. Dan si maling pun bahagia. Heheh

Si maling juga mau belanja untuk menyambut bulan puasa. Mudah-mudahan si maling bisa penuh puasanya, diterima amal ibadahnya, diampuni dosanya dan ditambahkan rezekinya. Sehingga dia gak mesti jadi maling lagi untuk bertahan hidup. “Selamat menyambut puasa ling, Doakan kami berlimpah rezeki ya ling. Sampai ketemu di surga ling”. Aamiin.

Nasib emak masih lebih baik. Karena belanja bersama saya. Dompet emak raib, dan emak gak punya uang sepeser pun. Semua raib di gondol maling. Tapi, emak masih punya saya, yang bisa ongkosin pulang. Dan insya ALLOH saya ganti uang emak. Sehingga bisa tetap pulang dengan aman.

Tapi gimana andai emak belanja sendirian?
Dompet digondol, gak punya uang sepeser pun. Gimana caranya emak pulang ke rumah? Karena jarak mall ke rumah lumayan jauh. Dan emak bukan naik mobil pribadi. Tapi naik angkutan umum. Mungkin bisa minta tolong polisi, atau telpon sodara. Karena anak-anak emak jauh. Ya, mungkin masih bisa minta tolong. Tapi tetap aja urusannya merepotkan.

Gimana dengan anda, jika hal ini terjadi pada anda, dan anda sendirian? Bagaimana cara anda pulang ke rumah? Malunya itu loh…
Untuk itu, berhati-hatilah.
Maling itu ada. Maling juga sholat. Dan itu nyata.
Waspadalah!
Waspadalah!

Semoga banyak manfaatnya. Maulida Hanim

Penulis adalah praktisi vibrasi cinta, rutin menulis tentang info seputar tips percintaan dan asmara

- Advertisement -

Berita Terkini