Keberadaan Komunitas Honda Cub 70 Medan

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Laporan: Dian Rahmad

MUDANews.com, Medan (Sumut) – Tua dan muda tidak menjadi masalah jika berbicara soal hobi. Tidak ada pembatasan umur dalam menjalankan hobi. Salah satunya hobi yang cukup unik yaitu pecinta motor tua.

Salah satu diantara komunitas pecinta motor tua yang ada diantaranya adalah Komunitas Honda Cub 70 Medan,  yang beranggotakan dari berbagai usia, muda hingga tua masih aktif dalam menjalankan komunitas ini.

Komunitas motor tua yang berdiri sejak 17 Agustus 2006 ini dilatar belakangi dari beberapa orang yang memiliki hobi yang sama, memiliki kecintaan yang sama yauitu cinta pada motor tua sehingga mereka membentuk komunitas ini dan sudah bertahan selama 10 tahun. Disamping itu juga didirikannya komunitas ini sebagai wadah untuk membangun silaturahmi yang positif.

“Disini kalau kumpul kumpul tujuannya memabngun silaturahmi bang, kalau udah terbangun silaturahmi jadi tempat tukar fikiran, bertukar informasi sesama pecinta motor tua,” tutur Rambo yang merupakan wakil ketua dari komunitas ini.

Andika, yang merupakan sekretaris komunitas ini menambahkan bahwa tujuan didirikannya komunitas ini juga sebagai pelopor berkendara yang memberikan aura positif bagi seluruh pengendara motor.

“Sekarang kan banyak orang terutama remaja yang naik motor itu ugal ugalan, patentengan, jangankan pelan-pelan pakai helm aja kadang gak mau, tujuan pakai helm pun bukan biar safety, tapi menghindari razia dari kepolisisan” papar Andika saat diwawancarai MUDANews.com di Sekretariat Honda Cub 70 Medan, Jalan Suratman no 8 Kec. Medan Timur, Rabu (25/1).

Andika juga menambahkan bahwa komunitas ini rutin menjalankan kegiatan bakti sosial, seperti memberikan bantuan kepada panti asuhan, membantu mengecat masjid, mengecat trotoar dan sebagainya, sebagai bukti bahwa klup motor itu bukan acak-acakan, melainkan pemuda yang produktif.

Andika dan Rambo berharap dengan adanya komunitas motor tua ini agar pelayanan administratif berupa kelengkapan surat-surat kendaraan dapat dipermudah.

“Ini motor tua bang, kadang ada stnk gak ada buku hitamnya, ada buku hitam gak ada stnknya, harapannya kepada pemerintah untuk memberikan kemudahan bagi kami agar tetap lestari motor tua ini bang, lengkap semuanya pokoknya” harap Rambo.

Mereka juga rutin melakukan kopdar (kopi darat/istilah lain yang digunakan untuk mengganti kata berkumpul) di pelataran parkir Masjid Raya Al Mahsum, Medan, setiap minggunya pada Sabtu malam.[jo]

- Advertisement -

Berita Terkini