Bagaimana Jika Karir Istri Lebih Maju?

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Oleh: Muhammad Taufiq Lubis

MUDANwes.com – Perimbangan kekuasaan dalam rumah tangga berpeluang tumbang, hubungan antar suami-istri menjadi renggang, manakala karier istri melambung sedangkan karier suami melempem. Kalau saja pasangan tidak tahu menanggulangi dari emosional dan psikologis, rumah tangga terancam hancur.

Banyak contoh disekeliling kita, ketika karier seorang istri lebih baik ketimbang suami justru membuat sang suami merasa malu atau minder. Pria berpendidikan dan berpikiran liberal sering menganggap mereka tidak termasuk golongan ini. Namun dibawah pikiran rasional mereka terdapat emosi-emosi yang mereka peroleh waktu kecil, yaitu nilai-nilai yang ditanamkan orang tuanya bahwa pria harus menang dalam segala hal.

Menurut Berta Hershcopf, masalah rendah diri yang dialami seorang suami merupakan gejala umum dikalangan pria yang istrinya berpenghasilan lebih besar. “ pria lebih rapuh daripada wanita dalam menaggulangi pertukaran peran. “ Hershcopf menjelaskan. “pria bisa kehilangan harga dirinya. Kalau ini terjadi, bisa timbul stres atau bahka ia bisa menjadi impoten.”

Dr. Henry Spitz mencoba memberikan jalan keluar dalam permasalahan tersebut beliau menganjurkan pasangan untuk berbicara dari hati ke hati, kalau mereka menjelaskan apa yang mereka perlukan dari pasangannya. Kebutuhan itu mungkin belum mereka terima karena pasangannya tidak tahu.

Zaman sudah berubah

Di masa yang lampau, pembagian tugas antar suami-istri sangat jelas. Suami mencari nafkah, istri tinggal di rumah. Suami memusatkan pikiran pada pekerjaan. Istri memelihara hubungan emosional yang baik dirumah.

Namun zaman telah berubah. Wanita sudah merupakan bagian dari perangkat kerja. Siapa yang mesti memelihara hubungan baik dengan pasangannya dirumah? Mestinya keduaa belah pihak. Namun, suami belum siap dan istri tidak bisa sepenuhnya lagi memainkan peranan itu. Kedua-duanya sering belum mampu menanggulangi perubahan peran itu. Adalah tanggung jawab wanita dan pria zaman sekarang untuk menyesuaikan diri dengan keadaan, sebab kita tidak bisa hidup seperti di masa silam.

Penulis adalah Direktur Eksekutif ICMI Muda Sumut

- Advertisement -

Berita Terkini