BEM Nusantara Surabaya Raya Geruduk Tugu Pahlawan, Desak Keppres Gelar Pahlawan untuk Soeharto Dicabut

Breaking News
- Advertisement -

 

Mudanews.com Surabaya |  – Penetapan Soeharto sebagai Pahlawan Nasional lewat Keppres Nomor 116/TK/Tahun 2025 mendapat penolakan keras dari BEM Nusantara Surabaya Raya. Rabu (19/11/2025), puluhan mahasiswa menggelar aksi di Tugu Pahlawan, Surabaya, menuding keputusan tersebut sebagai langkah yang mencederai ingatan sejarah bangsa.

Di bawah monumen perjuangan Arek-Arek Suroboyo, mahasiswa menyatakan bahwa pemerintah sedang membuka pintu pembelokan sejarah. Mereka menyebut pemberian gelar pahlawan kepada Soeharto sebagai bentuk pengabaian terhadap pelanggaran HAM dan praktik KKN yang terjadi sepanjang Orde Baru.

Mengangkat Soeharto sebagai pahlawan adalah legitimasi terhadap otoritarianisme. Ini pengkhianatan terhadap darah orang-orang yang memperjuangkan Reformasi 1998,” tegas BEM Nusantara Surabaya Raya dalam pernyataannya.

Aliansi ini menekankan bahwa bangsa tidak boleh lupa pada luka sejarah hanya demi kepentingan politik sesaat. Mereka menegaskan negara wajib bersikap jujur dan bertanggung jawab terhadap masa lalunya.

Empat poin sikap pun dibacakan secara lantang:

  1. Menolak total Keppres 116/TK/2025 dan mendesak Presiden segera mencabutnya.
  2. Menuntut penuntasan KKN Orde Baru sesuai amanat TAP MPR XI/MPR/1998 serta pemulihan aset negara.
  3. Mengajak generasi muda melawan setiap upaya pengaburan sejarah dan tidak tunduk pada glorifikasi rezim otoriter.
  4. Menegaskan bahwa gelar pahlawan harus diberikan hanya kepada tokoh yang memenuhi standar UU 20/2009, bukan berdasarkan kepentingan politik.

Aksi ditutup dengan komitmen mengawal isu tersebut hingga pemerintah membatalkan keputusan kontroversial itu. Massa kemudian meneriakkan seruan penutup:

“Hidup Mahasiswa! Hidup Rakyat Indonesia”! **(Red)

Berita Terkini