Mudanews.com Pasuruan – Perhelatan Musyawarah Daerah (Musda) ke-3 DPD KNPI Kabupaten Pasuruan tinggal menghitung hari. Forum tertinggi pemuda yang dijadwalkan berlangsung di Inna Tretes Hotel & Resort pada 21-22 November 2025 ini justru menyisakan tanda tanya besar terkait dinamika regenerasi kepemimpinan pemuda di Pasuruan.
Pasalnya, menjelang pelaksanaan, bursa pemilihan Ketua DPD KNPI Kabupaten Pasuruan dipastikan minim kompetisi. Berdasarkan informasi resmi yang diunggah melalui Instagram Story akun @knpi_kabpas, Ketua Pelaksana Musda III mengumumkan bahwa hingga hari ini, Rabu (19/11), pendaftar bakal calon ketua masih calon tunggal. Belum ada kandidat lain yang muncul untuk menantang petahana atau kandidat yang sudah mendaftar.
Fenomena calon tunggal ini mendapat sorotan tajam dari M. Ubaidillah Abdi. Sosok yang dikenal sebagai Mahasiswa Pasuruan yang saat ini menjabat sebagai Presiden Mahasiswa (Presma) Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) sekaligus Koordinator Aliansi BEM Pasuruan Raya (BEMPAS Raya) ini menilai kondisi tersebut sebagai sinyal yang kurang sehat bagi demokrasi di tubuh organisasi kepemudaan.
“KNPI seharusnya menjadi laboratorium kader pemimpin. Jika dalam Musda III ini hanya muncul satu calon, patut kita pertanyakan: Apakah Pasuruan sedang mengalami krisis kader pemimpin muda? Atau ada desain ‘aklamasi dini’ yang menutup ruang kompetisi gagasan?” ujar Ubaidillah, merespons pengumuman panitia tersebut.
Sebagai representasi mahasiswa di Pasuruan, Ubaidillah menyayangkan minimnya figur alternatif. Menurutnya, dengan banyaknya Organisasi Kepemudaan (OKP) yang berhimpun di bawah naungan KNPI, idealnya muncul berbagai visi beragam untuk pembangunan kepemudaan di Kabupaten Pasuruan.
“Jika benar aklamasi terjadi karena ketiadaan lawan, ini menjadi catatan evaluasi bagi kita semua. Calon tunggal membuat Musda berpotensi hanya menjadi stempel seremonial belaka, tanpa ada dialektika gagasan yang tajam,” tegas Presma UNU tersebut.
Lebih lanjut, Ubaidillah menyoroti poster acara yang memampang wajah Bupati H. M. Rusdi Sutejo dan Wakil Bupati H. M. Shobih Asrori. Baginya, ini adalah sinyal bahwa KNPI ke depan memikul beban berat untuk menjadi jembatan strategis antara pemuda dan pemerintah daerah.
“Siapapun ketuanya nanti, PR utamanya adalah merangkul kembali OKP dan mahasiswa yang selama ini merasa berjarak dengan KNPI. BEMPAS Raya menanti gebrakan nyata pasca Musda,” tutup Ubaidillah.**(ReD)

