BEMPAS Raya Soroti Video Viral Cium Anak, Kaitkan dengan Maraknya Kekerasan di Pasuruan

Breaking News
- Advertisement -

 

Mudanews.com Pasuruan  – Aliansi BEM Pasuruan Raya (BEMPAS) turut angkat bicara menanggapi video viral yang memperlihatkan seorang pendakwah mencium anak-anak di atas panggung. Aliansi BEMPAS Raya menegaskan fokus kritiknya bukan pada individu pendakwah, melainkan pada tindakannya yang dinilai tidak pantas.

BEMPAS Raya menilai, insiden ini harus menjadi cerminan serius, terutama mengingat masih maraknya kasus kekerasan terhadap anak di bawah umur di wilayah Pasuruan. Tiga fungsionaris aliansi memberikan pandangan kritis mereka.

Koordinator Advokasi BEMPAS Raya, M. Qommaruddin, menyatakan bahwa insiden tersebut harus dilihat sebagai alarm bahaya terhadap normalisasi tindakan kurang pantas.

“Fokus kami bukan pada personal pendakwahnya, tapi pada *perbuatannya*. Tindakan tersebut melanggar batas kenyamanan dan privasi anak,” ujar Qommaruddin. “Ini sangat berbahaya karena berpotensi menormalisasi interaksi tidak pantas terhadap anak di ruang publik, seolah-olah hal itu wajar dan bisa dibenarkan.”

Pandangan ini didukung oleh Sekretaris Divisi Advokasi dan Gerakan, Nadia, yang menekankan bahwa ruang publik seharusnya menjadi tempat yang aman bagi anak-anak.

“Anak-anak adalah kelompok rentan. Panggung publik yang disaksikan ribuan orang seharusnya menjadi safe space (ruang aman) bagi mereka, bukan ajang yang mempertontonkan interaksi yang melanggar batas,” kata Nadia.

Kritik ini dipertegas oleh Emailda, Pengurus Advokasi dan Gerakan BEMPAS Raya. Ia secara lugas mengaitkan insiden viral tersebut dengan konteks lokal Pasuruan yang mendesak.

“Kita harus sadar bahwa di Pasuruan sendiri, angka kekerasan terhadap anak di bawah umur masih sangat marak,” tegas Emailda.

Menurutnya, ketika seorang tokoh publik yang memiliki banyak pengikut mempertontonkan tindakan yang melanggar batas tersebut, hal itu mengirimkan pesan yang salah kepada masyarakat.

“Ketika tindakan seperti itu dilakukan oleh tokoh publik, ini secara tidak langsung bisa dianggap sebagai pemakluman terhadap perilaku tidak pantas kepada anak. Padahal kita sedang berjuang keras melawan kekerasan anak di daerah kita,” jelasnya.

Aliansi BEMPAS Raya secara kolektif mengecam tindakan tersebut dan menuntut evaluasi menyeluruh terhadap etika semua tokoh publik dalam berinteraksi dengan anak-anak.***(Red)

Berita Terkini