Fenomena Pesantren Ambruk, Gus Firman : Butuh Penguatan Kolaborasi Pentahelix

Breaking News
- Advertisement -

 

 

Mudanews.com Surabaya– Belum selesai kasus ambruknya pesantren Al-khoziniy Buduran Sidoarjo yang makan korban 61 jiwa, kini muncul kasus pesantren ambruk lagi di Lampung. Peristiwa pesantren ambruk di Lampung terjadi pada tanggal 7 Oktober 2025 dan tidak memakan korban jiwa, karena yang ambruk adalah aula yang belum dipakai, karena masih proses pembangunan.

Beberapa tokoh berkomentar bahwa negara harus hadir pemerintah harus tanggung jawab. Diantaranya KH Cucun Ahmad Syamsurijal sebagai Wakil Ketua DPR RI dan Abdul Hamid sebagai Ketua FKB DPRD Jawa Tengah, menegaskan bahwa negara harus hadir. DPR RI juga meminta kepada pemerintah agar puluhan ribu pesantren disupervisi.

Komentar berbeda datang dari tokoh NU Firman Syah Ali (Gus Firman). Gus Firman menyatakan bahwa pesantren bukan hanya butuh kehadiran negara tapi butuh penguatan kolaborasi pentahelix.

“Sebetulnya pesantren tidak hanya butuh kehadiran negara, tapi butuh penguatan kolaborasi pentahelix. Kolaborasi pentahelix pesantren adalah sinergi antara 5 stakeholders yang terdiri dari pemerintah, akademisi, pengusaha, komunitas dan media untuk bersama-sama mengembangkan dan memajukan pesantren, mulai dari pendidikan agama, pengembangan ekonomi hingga peran-peran sosial” ucap panglima Nahdliyin Bergerak (NABRAK) ini.

Kata dia kalau kolaborasi pentahelix kuat maka kasus-kasus pesantren ambruk bisa dieliminir.

“Kalau kolaborasi pentahelix pesantren kuat, kami kira tidak perlu ada lagi kasus pesantren ambruk. Kasus-kasus itu bisa dieliminir, karena kolaborasi pentahelix dapat mengembangkan ekosistem pesantren secara optimal, meningkatkan kualitas pesantren, memperkuat kiprah sosial dan memperkuat sinergi antar pesantren” lanjut Ketua Umum Konfederasi Olahraga NU (KONU).

Tegasnya, bukan hanya negara yang harus hadir.

“Pemerintah harus hadir iya saya setuju, karena tugas negara memang melindungi seluruh tumpah darah dan rakyat indonesia. Tapi lebih kuat kalau bukan hanya pemerintah yang hadir, tapi seluruh elemen kekuatan masyarakat yang tergabung dalam kolaborasi pentahelix. Ayo masyarakat, hadirlah bersama pemerintah untuk pesantren karena pesantren adalah pilar NKRI. Perlawanan rerhadap penjajah dulu datang dari pesantren-pesantren. Kalau bukan kita yang peduli pesantren, lantas siapa lagi?” pungkas sesepuh Madura.***(Red)

Berita Terkini