Aliansi BEM Pasuruan Raya Gelar Aksi “September Hitam”, Gugat Makna Perayaan Hari Jadi Pasuruan

Breaking News
- Advertisement -

 

Mudanews.com Pasuruan – Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Pasuruan Raya menggelar aksi simbolik bertajuk “Refleksi Hari Jadi – September Hitam” pada Senin (29/9/2025) sore. Aksi yang dipusatkan di halaman kampus STITMUBA, Bangil ini merupakan bentuk sikap kritis mahasiswa di tengah momentum perayaan Hari Jadi Kabupaten Pasuruan ke-1096.

Puluhan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Pasuruan mulai berkumpul sejak pukul 14.00 WIB. Mereka membawa sejumlah poster dan spanduk yang merefleksikan tema aksi, dengan tulisan-tulisan seperti “Menolak Lupa”, “Demokrasi Direpresi”, dan “Ini Bukan Sekadar Perayaan”.

Dalam serangkaian orasi yang disampaikan secara bergantian, para mahasiswa menegaskan bahwa September adalah bulan pengingat bagi sejarah kelam pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia. Mereka menolak jika hari jadi daerah hanya diisi dengan euforia seremonial yang melupakan substansi permasalahan rakyat.

“Hari ini kami tidak turun ke jalan untuk menentang hari jadi Pasuruan. Kami turun untuk menagih maknanya,” ujar salah seorang orator dalam orasinya. “Bagi kami, September adalah panggilan suci untuk merawat ingatan. Mengingat para korban yang dihilangkan paksa, mengingat para pejuang yang dibungkam, dan memastikan kebiadaban itu tidak akan pernah terulang lagi.”

Aksi ini, menurut mereka, adalah simbol perlawanan terhadap amnesia sejarah dan represivitas demokrasi yang dirasa masih terjadi hingga kini. Para mahasiswa menyuarakan keprihatinan atas berbagai kebijakan yang dianggap tidak pro-rakyat dan membungkam suara-suara kritis.

Aksi simbolik ini diisi dengan orasi kebangsaan, pembacaan puisi perjuangan, dan ditutup dengan doa bersama. Acara berlangsung dengan damai dan tertib hingga massa aksi membubarkan diri sekitar pukul 18.00 WIB, dengan komitmen untuk terus mengawal kebijakan pemerintah dan menjadi alarm pengingat bagi keadilan.***(Red)

Berita Terkini