PNIB : Korupsi dan Terorisme, Ancaman Kejahatan Kemanusiaan Masif yang Merusak Sendi Kebangsaan. Hukum Mati Bagi Para Pelakunya

Breaking News
- Advertisement -

 

Mudanews.com Jombang | Pernyataan Presiden Prabowo terkait rencana akan membangun penjara khusus di pulau terpencil untuk napi koruptor mendapat bernagai komentar. Keinginan Presiden ke 8 tersebut tak lepas dari kegeramannya pada aksi korupsi yang masih terus terjadi dan semakin masif. Hukuman penjara biasa tidak membuat takut pelaku lainnya yang belum tertangkap.

Senada dengan Presiden Prabowo, Ketua Umum Ormas Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu, Gus Wal turut menyatakan keprihatinannya atas fenomena korupsi. Gus Wal berpendapat bahwa koruptor sudah selevel teroris yang membuat kerusakan sendi-sendi bangsa.

“Teroris dan koruptor sama-sama merusak generasi bangsa. Ekonomi bangsa terganggu oleh aksi penjarahan uang rakyat sama dengan teroris yang merusak kerukunan hidup dengan aksi radikal yang terkadang merenggut nyawa. Penjara di pulau khusus juga wajib diberlakukan untuk napi teroris, tujuannya untuk membatasi provokasi faham kepada napi kriminal lain jika disatukan dalam satu penjara. Kita sering menemukan fakta bahwa seorang residivis kasus criminal terpapar virus radikal yang didapat selama di penjara bersama napi teroris. Ini juga menjadi warning bagi pemerintah” jelas Gus Wal kepada awak media saat diminta tanggapannya.

Gus Wal juga menyoroti hukuman penjara koruptor dan teriris masih tergolong ringan. Hal tersebut bisa dilihat dari aksi teroris dan korupsi tidak menurun meski banyak pelaku tertangkap.

“Meski dampak yang ditimbulkan sangat merugikan banyak orang, namun ancaman hukuman bagi koruptor dan teroris masih tergolong ringan. Di dalam penjara mereka berpikir sekedar mengambil jeda sejenak, setelah bebas dalam hitungan beberapa tahun mereka tetap menjadi ancaman korupsi dan terror bagi masyarakat. Ancaman hukuman mati seharusnya mulai dipertimbangkan sebagai ketegasan gefara melawan kejahatan extra ordinary tersebut” lanjut Gus Wal.

PNIB menjadi salah satu ormas yang konsisten melawan aksi teroris, radikalisme serta penyebarluasan ajaran khilafah Wahabi yang masih belum hilang sampai hari ini. Pemerintah seolah kurang tegas memberantas aksi pemecah belah bangsa. Pelaku gugur satu tumbuh seribu

“Menumpas korupsi dan teroris hingga ke akar-akarnya menjadi tugas utama pemerintah Prabowo. Persoalan sosial, ekonomi, politik pada akhirnya hulunya pada dua kejahatan tersebut. PNIB tegas mendukung pemberlakuan hukuman mati demi kemanusiaan yang rusak akibat ulah mereka. Tanpa ketegasan hukum tersebut ancaman disintegrasi bangsa akan terus terjadi. Berapa triliun kerugian rakyat karena korupsi dan berapa ribu generasi muda terpapar anti NKRI seharusnya menjadi pertimbangan penting ketegasan Pemerintah demi menyelamatkan bangsa.” Kata Gus Wal di akhir pernyataannya.**(Red)

Berita Terkini