PCNU Cianjur Tegaskan Menolak MLB PBNU, KH Deden: Tak Mencontohkan Akhlakul Karimah

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

 

MUDANEWS.COM, CIANJUR – Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Cianjur, melalui ketuanya KH Deden Usman Ridwan, dengan tegas menolak keberadaan Musyawarah Luar Biasa (MLB) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

Penolakan ini disampaikan langsung oleh Kiai Deden saat ditemui di Polres Cianjur, Jalan KH Abdullah bin Nuh, Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur, pada hari Rabu (11/09/2024).

Sikap tegas ini muncul setelah adanya konsolidasi nasional yang diadakan oleh beberapa presidium atas nama penyelamatan organisasi dan MLB NU. Di mana konsolidasi tersebut berlangsung di salah satu hotel di Cirebon, Jawa Barat, pada tanggal 8-9 September 2024.

Dalam pertemuan tersebut, presidium meminta Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Indonesia untuk membekukan surat keputusan mengenai pencatatan dan pengesahan AD/ART serta kepengurusan PBNU yang dianggap telah melakukan pelanggaran serius.

Kang Deden sapaan akrabnya yang juga merupakan lulusan Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur, menegaskan bahwa gerakan presidium MLB PBNU ini tidak mencerminkan akhlakul karimah atau akhlak yang mulia.

Ia juga mengkritik bahwa tindakan tersebut justru dapat merusak citra dan moralitas organisasi Nahdlatul Ulama, yang selama ini dikenal sebagai salah satu ormas Islam terbesar di Indonesia dengan prinsip menjaga kesantunan dan keharmonisan.

Menurut Kang Deden, MLB bukanlah jalan keluar yang seharusnya diambil, apalagi jika hanya didasarkan pada dugaan-dugaan yang belum jelas kebenarannya dan masih menjadi perdebatan di internal organisasi.

Lebih jauh, dirinya menekankan bahwa MLB memang diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Nahdlatul Ulama, namun dalam pelaksanaannya hanya boleh dilakukan dalam kondisi darurat yang benar-benar mendesak.

Pihaknya memperingatkan bahwa MLB tidak boleh dijadikan alat untuk memecah belah organisasi atau untuk mengedepankan kepentingan kelompok tertentu yang merasa dirugikan.

“MLB adalah langkah darurat, bukan sekadar berdasarkan asumsi-asumsi yang belum tentu benar dan masih dalam perdebatan,” tuturnya dengan nada tegas.

Selain itu, Kiai Deden juga menepis pernyataan dari presidium MLB yang mengklaim bahwa sejumlah struktur NU dari berbagai daerah, cabang, dan tingkatan lainnya telah sepakat mendukung MLB.

Menurutnya, klaim tersebut tidak benar dan merupakan informasi yang menyesatkan. Ia meminta kepada seluruh warga Nahdliyin agar tidak mudah terprovokasi dengan informasi yang tidak jelas sumber dan kebenarannya, serta selalu berpegang teguh pada ajaran-ajaran NU yang moderat dan berakhlak mulia.

“Bagi kami langkah MLB yang diusung oleh kelompok presidium ini justru dapat merusak stabilitas dan persatuan dalam tubuh NU sendiri. Oleh karena itu, saya mengajak seluruh elemen NU untuk kembali bersatu dan mengedepankan musyawarah dalam menyelesaikan setiap permasalahan yang muncul di dalam organisasi,” tukasnya.

Berita Terkini