MUDANEWS.COM, Deli Serdang – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Deli Serdang mendesak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk segera mencopot Kapolda Sumatera Utara, Irjen Pol Wisnu Hermawan. Desakan ini disampaikan karena dinilai gagal menjaga keamanan dan kondusifitas di Sumatera Utara, di tengah maraknya praktik perjudian.
Ketua Umum HMI Cabang Deli Serdang, Fredy Darmawan menegaskan bahwa hingga kini aparat Polda Sumut belum menunjukkan langkah konkret dalam memberantas penyakit masyarakat, terutama terkait maraknya praktik perjudian yang diduga dilindungi oleh oknum aparat dan jaringan bos judi besar, Aseng Kayu.
“Sudah terlalu lama masyarakat resah dengan maraknya lokasi perjudian. Di Deli Serdang sendiri, titik-titik perjudian tumbuh subur dan seolah dibiarkan begitu saja tanpa tindakan tegas. Nama Aseng Kayu yang disebut sebagai bos judi seolah kebal hukum,” sebut Fredy dalam keterangannya di Deli Serdang, Minggu (19/10/2025).
Menurutnya, lemahnya penegakan hukum oleh aparat Polda Sumut telah membuka ruang bagi suburnya praktik judi yang berdampak langsung pada meningkatnya angka kriminalitas di daerah.
“Dampak dari maraknya judi dan narkoba sangat terasa di tengah masyarakat, termasuk di Deli Serdang. Kasus begal, pencurian, dan kekerasan meningkat akibat ketergantungan ekonomi masyarakat pada judi. Ini menjadi bukti lemahnya ketegasan Kapolda Sumut,” tegasnya.
HMI Cabang Deli Serdang menilai bahwa Kapolda Sumut gagal dan tidak memiliki gebrakan nyata dalam memberantas perjudian di daerah.
“Kami menilai Kapolda Sumut belum menunjukkan komitmen serius untuk menindak tegas para pelaku judi. Jika dibiarkan, masyarakat akan terus menjadi korban dari situasi ini,” lanjutnya
HMI Cabang Deli Serdang juga meminta Kapolri melakukan evaluasi total terhadap kinerja aparat kepolisian di Sumatera Utara, khususnya Deli Serdang dalam pemberantasan judi dan narkoba yang kini sudah masuk ke pelosok-pelosok Daerah.
“Kapolri harus segera turun tangan. Jangan biarkan rakyat Deli Serdang dan masyarakat Sumut terus menjadi korban dari lemahnya penegakan hukum dan maraknya judi serta narkoba,” tutup Fredy.