Terbongkarnya Aktor Makelar Kasus di MA, Praktik Negara Dalam Negara

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Mudanews.com – Jakarta | Hakim terlibat suap putusan menjadi indikasi dasar hukum kita adalah uang, bukan undang undang. Terungkapnya joki makelar kasus yang melibatkan mantan Kapusdiklat MA, Zarof Ricar dengan barang bukti fantastis dipastikan dia tidak bekerja sendiri.

Zarof Ricar terindikasi kuat sebagai calo putusan hakim hakim “nakal” yang tergoda bertransaksi putusan dengan pihak bermasalah dengan hukum. Ada skandal yang melibatkan banyak pihak untuk menghasilkan putusan hukum berbayar.

Kejaksaan sebagai pengacara negara dalam berbagai kasus menjadi pihak yang paling berkompeten dengan putusan hakim. Seseorang yang ingin mendapatkan vonis ringan atas masalahnya, adalah skema konspirasi yang kemungkinan besar melibatkan Jaksa juga.

Tidak dipungkiri dari ratusan vonis persidangan di berbagai daerah tiap hari, yang terekspose media tidak lebih dari 10 persennya. Artinya ada 90 persen putusan lain yang aman dari pantauan obyektifitas media.

Barang bukti senilai triliunan yang disita Kejaksaan adalah dana transaksi yang rencananya untuk membeli putusan. Berasal dari pengusaha, pejabat, oknum hingga aparatur pemerintah yang bermasalah dengan hukum. Bahkan tidak mustahil berasal dari oknum Jaksa yang menjadi mediator putusan Hakim.

Muncul pertanyaan, mengapa Kejaksaan tega menangkap rekan bisnis peradilan melalui seorang Zarof Ricar? Terjadi fenomena teman makan teman?

Prof. Dr. Sunarto, S.H., M.H menjadi Ketua Mahkamah Agung baru hasil sidang paripurna MA Rabu, 16 Oktober 2024. Prabowo Subianto dilantik menjadi Presiden selang 4 hari kemudian, Minggu 20 Oktober 2024. Jum’at 25 Oktober 2024, para pemain kasus hukum sepakat melakukan suksesi juga dengan mengorbankan Zarof Ricar selaku Bendahara makelar kasus.

Ada sebuah siklus “permainan” yang harus refresh ulang ketika terjadi pergantian kekuasaan. Permainan tetap berjalan dengan pemain baru.

Makelar kasus hukum terbentuk serupa negara dalam negara, lengkap dengan anggaran pendapatan dan belanja, aturan main, struktur organisasi hingga garis rantai komando. Mereka menjadi sisi kelam para penegak hukum.

Dan kita rakyat biasa menjadi penonton yang baik, saat terperangah dengan sajian adegan dramatis di panggung pertunjukan akrobat hukum.
Fantastis, luar biasa, menyedihkan

Penulis : Dahono Prasetyo – Litbang Demokrasi

Berita Terkini