Alasan Polda Metro Jaya, Limpahkan Perkara Baku Tembak di Tol ke Mabes Polri

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Jakarta – Perkara baku tembak antara kepolisian dengan laskar khusus dilimpahkan dari Polda Metro Jaya ke Mabes Polri. Tempat Kejadian Perkara (TKP) menjadi salah satu alasan pihak Mabes Polri mengambil alih penanganan perkara.

“Saya pertegas lagi di sini sekarang perkaranya diambil ke Mabes Polri karena memang loctus delektinya ada di daerah Karawang wilayah hukum Polda Jabar. Sehingga penanganannya itu dialihkan ke Polda Metro Jaya nanti silakan ke Divisi Humas Mabes Polri yang akan jelaskan tiap sore akan di update,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus, Rabu (9/12).

Ketika dicecar sejumlah pertanyaan mengenai perkembangan perkara, dia enggan menjawab dan melemparkan ke Mabes Polri. Salah satu yang ditanya awak media berkaitan dengan rekaman suara di dalam mobil. Demikian juga hasil otopsi keenam jenazah yang tewas diterjang timah panas.

“(Tanya) Ke Mabes Polri,” jawabnya.

Sebelumnya, anggota Polda Metro Jaya dan sekelompok orang yang diduga pengikut Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab terlibat baku tembak di Tol Jakarta-Cikampek.

Peristiwa itu bermula saat enam polisi menyelidiki terkait rencana pengerahan massa pada pemeriksaan Rizieq Shihab yang dijadwalkan berlangsung pukul 10.00 WIB hari ini. Polisi mendapatkan informasi, akan ada pengerahan massa ke Polda Metro Jaya saat pemeriksaan tersebut.

Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran menjelaskan, anggota kemudian bertemu dengan kendaraan yang ditumpangi pengikut Rizieq Shihab di Kilometer 50 ruas Tol Jakarta-Cikampek. Hal itu terjadi pada pukul 00.30 WIB, Senin (7/12).

Kendaraan petugas itupun dipepet dan diserang. Baku tembak pun tak terhindarkan. Fadil Imran menyebut, ada 10 orang yang diduga pengikut Rizieq Shihab di mobil tersebut.

Akibat baku tembak itu, enam orang di antaranya yang disebut Fadil sebagai anggota laskar khusus itu tewas.

“Kemudian diserang dengan menggunakan senjata api dan sajam. Anggota yang terancam keselamatan jiwanya karena diserang kemudian melakukan tegas dan terukur sehingga terhadap kelompok yang diduga pengikut MRS (Muhammad Rizieq Shihab) yang berjumlah 10 orang itu ada enam yang meninggal dunia,” papar Fadil.

Fadil mengatakan, tidak ada polisi yang terluka pada kejadian itu. “Tidak ada anggota yang terluka. Hanya kerugian materil kendaraan,” ujar dia dalam konferensi pers, Senin.

Menurut dia, empat anggota laskar khusus lainnya melarikan diri.

FPI mengatakan justru anggotanya lah yang diadang oleh orang tak dikenal di tol tersebut. Kuasa hukum Rizieq Shihab, Aziz Yanuar menegaskan, pihaknya lah yang diserang dan ditembak.

“Bahwa benar ada peristiwa penghadangan, penembakan terhadap rombongan IB HRS (Imam Besar Habib Rizieq Shihab) dan keluarga serta penculikan terhadap enam orang laskar pengawal IB,” tutur Aziz dalam keterangannya, Senin (7/12).

Dia mengatakan, peristiwa terjadi di dekat pintu Tol Kerawang Timur. Menurut dia, saat itu, Rizieq dan keluarganya termasuk cucunya yang masih balita akan menuju tempat pengajian subuh keluarga.

“Sekali lagi ini pengajian subuh internal khusus keluarga inti. Dalam perjalanan menuju lokasi pengajian subuh keluarga tersebut, rombongan diadang oleh preman OTK,” ujar Aziz.

Dia menyebut OTK ini mengeluarkan tembakan ke laskar pengawal keluarga. Para pengadang, lanjut dia, 1 mobil berisi 6 orang laskar masih hilang diculik.

Sumber : Merdeka.com

- Advertisement -

Berita Terkini