MUDANEWS.COM, Labuhanbatu – Kepolisian Resor Labuhanbatu menyelidiki dugaan pidana berat seorang supir yang diduga dilakukan oknum Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Labuhanbatu Selatan (Labusel), belum sampai setahun menjabat wakil rakyat Imam Firmadi dari Fraksi PDIP-Perjuangan dilaporkan ke polisi terkait dugaan penganiayaan perselisihan peminjaman sepeda motor.
Kapolres Labuhanbatu AKBP Agus Darojat mengatakan langsung saja kepada Kasat Reskrim Polres Labuhanbatu. “Langsung sama Kasat Reskrim saja mas,” ucapnya ketika dihubungi pada Senin (27/7/2020).
Kasat Reskrim Polres Labuhanbatu AKP Farik Hesit saat dikonfirmasi melalui pesan whatsapp pada Selasa (28/7/2020) membenarkan adanya laporan dan dalam proses penyidikan.
Sementara Kasubbag Humas Polres AKP Murniati menjelaskan, laporan STPLP/787/VII/2020/SPKT RES-LBH sudah dilakukan penanganan dan melakukan pemeriksaan 7 saksi, satu diantara saksi ahli seorang dokter yang melakukan visum luar atas nama korban Muhammad Jefry Yono.
Pihaknya belum mengetahui apakah Imam Firmadi ikut terlibat secara bersama-sama dalam penganiayaan ini. Menurutnya, penyidik sudah memanggil terlapor untuk dimintai keterangannya.
“Telah kita lakukan proses penyidikan berupa pemeriksaan saksi-saksi dan meminta visum kepada Rumah Sakit. Ada 7 saksi yang diperiksa,” katanya.
Lanjutnya, kejadiannya pada 28 Juni 2020, dilaporkan pada 9 Juli 2020, tinggal menunggu proses gelar perkara. “Siapa saja bisa melakukan kejahatan, ketika tidak bisa mengendalikan nafsunya,” kata Murniati.
Selain itu, korban Muhammad Jefry Yono mengaku diduga dipukul kepala pakai gancu, tank untuk mencabut kuku, sedangkan batu untuk melempar kaki.
“Empat orang sama pelaku, di kampung sawah mulai disiksa,” katanya. Berita Labuhanbatu, Arjuna
