Perjalanan Karier Irjen Napoleon Bonaparte, Kena Getah Kasus Djoko Tjandra

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Jakarta – Perjalanan buron kasus cessie atau hak tagih Bank Bali Djoko Tjandra menghindari jeratan hukum membuat Irjen (Pol) Napoleon Bonaparte ikut terkena getahnya. Dia diberhentikan dari jabatannya sebagai Kepala Divisi Hubungan Internasional (Divhubinter) Polri karena surat soal red notice atas nama Djoko Tjandra.

Sebelumnya dua jenderal bintang satu polisi Brigjen Prasetijo Utomo dan Brigjen Nugroho Slamet Wibowo dicopot dari jabatannya. Irjen Napoleon Bonaparte atasan Brigjen Nugroho. Sebelum dicopot Brigjen Nugroho menjabat sebagai Sekretaris NCB Interpol Indonesia Divhubinter Polri.

Dua petinggi di Divhubinter Polri itu disebut melanggar kode etik terkait red notice atas nama Djoko Tjandra di Interpol. Red notice adalah notifikasi Interpol untuk mencari buronan kejahatan atas permintaan yang menjadi negara anggota. Brigjen Nugroho membuat surat pada 5 Mei 2020 ditujukan kepada Dirjen Imigrasi Kemenkumham atas nama Kepala Divhubinter Polri.

Salah satu rujukan surat Nugroho itu adalah surat dari Anna Boentaran, istri Djoko Tjandra tertanggal 16 April 2020 yang memohon pencabutan red notice atas nama suaminya. Namun Irjen Argo Yuwono menyebut surat pada Kemenkumham itu bukan untuk menghapus red notice.

“Ini adalah menyampaikan, ‘ini lho Pak Dirjen Imigrasi bahwa red notice atas nama Djoko Tjandra sudah ter-delete by system,” ujar Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Argo Yuwono. Irjen Napoleon Bonaparte ikut terimbas dalam pusaran kasus Djoko Tjandra karena surat yang dikirimkan Brigjen Nugroho tersebut ditembuskan kepadanya.

Irjen Napoleon Bonaparte mengawali kariernya di Polri setelah lulus dari Akademi Kepolisian pada 1988. Perwira tinggi kelahiran 26 November 1965 itu pernah menjabat sebagai Kapolres Ogan Komering Ulu Polda Sumsel dan Direktur Reskrim Polda DI Yogyakarta. Napoleon mulai bertugas di Divhubinter Polri mulai 2016 lalu sebagai Kabag Komunikasi Internasional Sekretaris NCB Interpol.

Dia kemudian mendapat promosi menjadi perwira tinggi bintang satu setahun kemudian sebagai Sekretaris NCB Interpol. Lalu Februari 2020 lalu naik pangkat lagi menjadi Kepala Divisi Hubungan Internasional. Jadi Irjen Napoleon Bonaparte baru memegang jabatan bintang dua itu selama lima bulan sebelum akhirnya dicopot. Dia kemudian digantikan Wakapolda BTT Brigjen Jhoni Asadoma.

SUMBER : detik.com

- Advertisement -

Berita Terkini