Kecam Aksi “Begal” Takaran Bantuan Sembako, PGK Minta Polda Sumut Turun Tangan

Breaking News

- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Perkumpulan Gerakan Kebangsaan (PGK) meminta Polda Sumut turun tangan mengusut adanya dugaan dikuranginya takaran bantuan sembako oleh Pemprov Sumut. Jika benar terjadi pengurangan, PGK meminta agar pelaku kecurangan ditangkap.

“Ini gawat, kemarin kita duga bermain di harga sembako dengan selisih puluhan milyar. Ini malah yang mulai terungkap bermain di takaran, anggota DPRD Sumut pulak yang menyampaikan. Polda harus turun tangan. Segera periksa oknum yang terlibat bermain dalam pengurangan takaran sembako itu, kalau distributor juga terlibat, penjarakan,” ujar Ketua PGK Sumut Hendra Hidayat, Selasa (19/5/2020).

Hendra menyebut Polda Sumut harus segera bertindak menyelesaikan persoalan pemotongan takaran sembako ini. Dia menyebut hal ini sangat meresahkan masyarakat dimana jutaan orang sedang susah.

“Harus segera diselesaikan ini, kita berharap Polda Sumut segera turun tangan. Kalau tidak ada pandemi, kami akan gelar demonstrasi. Saat ini kami harapkan peran kepolisian saja, kami percayakan,” jelas Hendra.

Hendra juga menduga pemotongan ini dilakukan secara sistematis dan masif. Untuk itu dia meminta agar kejadian ini di proses hingga selesai.

“Ini pasti bukan permainan satu dua orang. Ini tersistematis dan masif. Kita minta usut ke akar-akarnya, kita juga masih menelusuri dan melakukan investigasi diberbagai daerah penerima bantuan sembako dari Pemprov Sumut,” jelas Hendra.

Sebelumnya, anggota DPRD Sumut, Rony Reynaldo Situmorang, menemukan adanya dugaan kecurangan di Simalungun.

Dia melakukan pengecekan yang dilakukan secara acak dengan mengambil 5 kotak paket sembako, ditemukan berat beras ternyata antara 8 – 9,5 kg yang seharusnya 10 Kg, gula beratnya hanya 1,75 Kg, seharusnya 2 Kg.Dan minyak goreng 2 liter dan mi instan 20 bungkus. Dengan total harga per paket sembako Rp.225.000. Berita Medan, red

Berita Terkini