Aktivis Sumut, Mengutuk Keras Tindakan Refresif Kepolisian Pada Mahasiswa Labuhanbatu

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Labuhanbatu – Amos Peblius Sihombing, Mahasiswa Universitas Labuhanbatu (ULB) Fakultas Pertanian yang diduga korban pemukulan oleh para petugas pengamanan gabungan dari Sat Pol PP dan Kepolisian Polres Labuhanbatu pada aksi unjuk rasa di depan gedung DPRD Labuhanbatu, Senin (30/09/2019), yang mana ini aksi lanjutan yang kedua.

“Saya berencana akan membuat laporan mengenai pemukulannya ketika ditarik oleh seorang oknum Kepolisian Polres Labuhanbatu ke dalam halaman gedung DPRD Labuhanbatu. Tepat di depan pos penjagaan gedung DPRD tersebut, Amos diduga dikeroyok oleh beberapa petugas pengamanan aksi unjuk rasa kemarin,” ujarnya.

Hal yang senada, menurut keterangan Nasky Putra Tandjung yang juga merupakan salah satu Koordinator Lapangan (Korlap) dalam aksi tersebut juga menyampaikan, aksi unjuk rasa ratusan massa yang terdiri dari beberapa unsur Organisasi Kemahasiswaan , unsur Organisasi Kemahasiswaan lainnya dan masyarakat di depan gedung DPRD Kabupaten Labuhanbatu menuntut janji anggota DPRD Labuhanbatu menolak revisi hasil UU KPK, RUU KUHP, RUU Pertanahan dan beberapa rancangan undang-undang lainnya yang kontroversi, melalui pernyataan yang ditandatangani secara bersama-sama.

Kami mendesak Petinggi Kepolisian Daerah Labuhanbatu memberikan sanksi keras terhadap oknum yang melakukan penganiyaan secara bersama-sama pada mahasiswa hingga korban di larikan kerumah sakit Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Rantauprapat.

Aktivis Sumut, Mengutuk Keras Tindakan Refresif Kepolisian Pada Mahasiswa Labuhanbatu
Amos Peblius Sihombing, Mahasiswa Universitas Labuhanbatu (ULB) Fakultas Pertanian

“Yang terbukti melakukan tindakan kekerasan harus dihukum dan ditindak tegas,” tegas Nasky Putra Tandjung yang sekarang aktif di Badko HMI Sumatera Utara sebagai Wakil Bendahara Umum Periode 2018-2020″.

Nasky, sangat menyesalkan sikap aparat yang masih menggunakan cara-cara kekerasan yang membabi buta dalam mengamankan aksi-aksi demonstrasi Mahasiswa di Labuhanbatu ini. Hal itu justru akan membuat amarah mahasiswa semakin membesar dan meluas.

“Hentikan cara-cara lama yang arogan dan kekerasan terhadap mahasiswa. Itu hanya mengundang kemarahan mahasiswa,” demikian kata Nasky Putra Tandjung. Berita Labuhanbatu, red

- Advertisement -

Berita Terkini