Dua Bandar Narkoba Jaringan Narkoba Internasional Ditembak Mati, Ini Kronologis Lengkapnya

Laporan: Yogoy

MUDANews, Medan (Sumut) – Tenyata dua terduga bandar narkoba yang ditembak mati Tim dari Bareskrim Mabes Polri, adalah hasil pengembangan dari pengungkapan sebelumnya. Tim berhasil menangkap Munizar, jaringan Internasional pengendali Malaysia-Aceh Tamiang-Jakarta.

Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Mabes Polri Brigjen Pol Eko Daniyanto memaparkan identitas kedua tersangka yang ditembak mati. Keduanya adalah Husni, warga Perumahan Pondok Surya II, Medan Helvetia dan Azhari alias Al, warga Aceh.

Dikatakannya, Husni pernah menjadi residivis di Polrestabes Medan 2013 lalu.

“Husni merupakan bandar sindikat ini. Dia adalah residivis Polrestabes Medan di tahun 2013 atas kepemilikan 2 kg sabu dengan ancaman 6,5 tahun, namun dia hanya menjalani 3,5 tahun. Sementara Azhari alias AI adalah koordinator distribusi narkotika dari Malaysia ke Aceh,” kata Eko saat paparan kasus di RS Bhayangkara Medan, Kamis (23/3/2017).

Dia juga menerangkan kronologis penangkapan keduanya. Awalnya, Tim dari Mabes Polri mengembangkan kasus penyelundupan narkoba di Jakarta.

Petugas berhasil menangkap dua orang kurir, AS dan NT di depan Mal Cijantung, Pasar Rebo, Jakarta Timur pada 17 Maret 2017 sore.

“Dari tangan keduanya disita 1 kg sabu, kemudian kami temukan kembali 0,5 kg di apartemen Titanium Square satu jam kemudian,” ujar dia.

Setelah diperiksa, keduanya mengaku sebagai kurir suruhan Munizar. Polisi langsung mengejarnya. Munizar diringkus di Bogor.

Tim langsung bergerak ke rumah kontrakannya di Kalisari, Pasar Rebo. Di sana, petugas menemukan 5 kg sabu, 190.000 ribu butir ekstasi dan 5 ribu happy five.

Tak sampai disitu, tim melakukan pengembangan ke perumahan Kamal Kapuk Square Blok K51. Dari dalam rumah, petugas menemukan 30 springbed dan 10 mesin cuci. Dari dua mesin cuci, ditemukan 45 ribu butir pil happy five.

“Mereka mengakui ada menerima 91 kg sabu dari bandarnya, 350 ribu happy five dan 450 ribu ekstasi. Artinya, hampir 65 persen sudah beredar,” kata Eko.

Munizar mengaku disuruh oleh Husni yang berada di Medan.

Tim langsung berkoordinasi dengan Polda Sumut. Pada 19 Maret 2017, tim berangkat ke Medan.

Tim lalu menangkap Husni di kediamannya di Komplek Perumahan Pondok Surya II, Medan Helvetia. Setelah pengembangan, ternyata Husni punya tempat penyimpanan narkoba di lain tempat. Tim bergerak ke rumah Husni yang lain di Jalan Peringgan Gang Rambutan, Medan Helvetia.

Yang cukup mengejutkan, ternyata Husni juga menyimpan sepucuk laras panjang AK-47 dan sebuah pistol revolver beserta amunisi kaliber 5,6 sebanyak 250 butir dan 5 butir amunisi revolver.

Tim juga meringkus Azhari alias AI. Dia berperan sebagai koordinator distribusi narkotika asal Malaysia ke Aceh.

Dari tangan keduanya, petugas menyita dua bungkus pil happy five. Tak hanya itu , ada empat mobil mewah dan satu moge Harley Davidson yang turut diamankan.

Selain itu, keduanya juga menyimpan beberapa buku tabungan dan ATM atas nama istri kedua dari tersangka Husni.

“Saat pengembangan, satu lari ke Binjai dan satu lari ke Langkat, tepatnya di perbatasan Sumut-Aceh, kami lakukan tindakan tegas terhadap H dan A alias AI sehingga keduanya meninggal,” pungkas Eko.