Korban sodomi saat menyambangi Mapolres Tapsel
Laporan : Indra
MUDANews.com, Tapanuli Selatan (Sumut)– Pemeriksaan awal yang dilakukan penyidik Sat Reskrim Polres Tapsel, Samsul Anwar Harahap (35) warga Desa Janji Manaon, Kecamatan Batang Angkola, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) yang merupakan predator seksual sangat mengejutkan. Pasalnya, kepada petugas pelaku sodomi tersebut mengaku jumlah korbannya sebanyak 30 anak.
Kepada wartawan, Minggu (19/3/2017) siang, Kasat Reskrim Polres Tapsel, AKP Jama Kita Purba mengatakan, usai pihaknya melakukan penangkapan terhadap Samsul di Jalan Denai, Kelurahan Tegal Sari Mandala III, Kecamatan Medan Denai kemarin, pihaknya pun langsung melakukan pemeriksaan awal. Saat pemeriksaan tersebut, Samsul pun mengaku kalau dirinya di Medan guna belajar menjual Kebab Turki di seputaran Aksara hingga Denai.
“Dia ngaku, kalau dia di Medan untuk untuk belajar menjual Kebab Turki di seputaran Akasra hingga Denai,” ucapnya.
Lebih lanjut, beber Jama, pengakuan Samsul pun sangat mengejutkan saat petugas menanyakan kepadanya berapa jumlah pasti korbannya. Saat itulah dengan tanpa rasa bersalah, Samsul pun mengaku kalau jumlah korbannya sebanyak 30 orang.
“Selama ini kita tahu jumlahnya 17. Tapi dari pengakuannya ke kita, ternyata jumlah korbannya 30 orang. Ini masih terus kita periksa dia,” pungkasnya.
Sekedar mengingatkan, aksi pencabulan yang dilakukan Samsul terkuak saat seorang bocah berusia 5 berinisial RAH yang sehabis dibawanya jalan-jalan mengeluh kepada orang tuanya berinisial NH (40) jika duburnya sakit. Mendengar pernyataan anaknya tersebut, NH pun menanyakan apa yang sudah terjadi kepada RAH saat pergi bersama Samsul.
Saat itulah, RAH mengaku kalau Samsul telah memasukkan kemaluannya ke dubur RAH. Usai mendengar pernyataan tersebut, NH pun kemudian mendatangi Samsul.
Kepada NH, Samsul pun mengakui kalau dirinya telah menyodomi RAH. Mendengar ucapan itu, NH pun kemudian melaporkan kejadian tersebuy kepada kepala desa.
Oleh kepala desa, Samsul pun kemudian dipanggil. Saat diintrogasi tersebut, Samsul pun kembali mengakuinya. Mendengar penyataan Samsul, warga pun cemas. Alhasil, mereka pun mengintrogasi anaknya masing-masing.
Saat itulah, sedikitnya 17 warga pun mengakui kalau anaknya menjadi korban. Usai mengetahui hal tersebut, warga pun kemudian mendatangi Polres Tapsel guna membuat laporan.
Namun sayangnya, saat warga membuat laporan tersebut Samsul terlebih dahulu kabur. Setelah melakukan pencarian selama 12 hari, petugas pun akhirnya berhasil membekuk Samsul di Kota Medan.