Akhirnya Predator Sodomi Asal Tapsel Dibekuk Polisi, Ternyata Bersembunyi di…

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Laporan : Indra

MUDANews.com, Tapanuli Selatan (Sumut) – Aksi pelarian predator sodomi terhadap 17 anak di Desa Janji Manaon, Kecamatan Batang Angkola, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) akhirnya berakhir, Sabtu (18/3/2017). Pasalnya, petugas Sat Reskrim Polres Tapsel berhasil mengamankan pelaku yang memiliki nama lengkap Samsul Anwar Harahap tersebut di Kota Medan tepatnya di Jalan Denai, Kelurahan Tegal Sari Mandala III, Kecamatan Medan Denai.

Informasi yang dihimpun wartawan menyebutkan, proses penangkapan pelaku tersebut berawal dari laporan yang diterima petugas kalau keberadaan pelaku tersebut di Kota Medan. Mendapat informasi tersebut, petugas pun langsung terjun ke Kota Medan guna mencari kebenaran tersebut.

Setelah ditelusuri, ternyata petugas menemui jejak pelaku di Jalan Denai, Kelurahan Tegal Sari Mandala III. Namun, saat itu petugas tak mau gegabah langsung mengamankan target operasi.

Setelah 3 hari melakukan pendalaman, petugas akhirnya menangkap pelaku tepat di tepi Jalan Denai Kota. Usai mengamankan pelaku tersebut, petugas pun kemudian memboyong tersangka ke Mapolres Tapsel untuk dilakukan pemeriksaan.

Saat dikonfirmasi wartawan, Minggu (19/3) siang, Kasat Reskrim Polres Tapsel, AKP Jama K Purba membenarkan hal tersebut. “Iya benar. Besok kita rilis,” ucapnya singkat.

Sekedar mengingatkan, terkuaknya aksi sodomi yang dilakukan Samsul Anwar warga Desa Janji Manaon, Kecamatan Batang Angkola, Kabupaten Tapsel terhadap 17 anak berawal dari pengakuan korban berinisial RAH (5) kepada orangtuanya NH (40) sehabis dirinya pulang jalan-jalan dengan pelaku. Kala itu, RAH mengeluh kalau anusnya sakit.

Mendengar pengakuannya tersebut, NH pun terkejut. Alhasil, dirinya pun mengintrogasi korban. Saat itulah, korban pun mengaku kalau anusnya sudah dimasukkan kemaluan pelaku.

Bak disambar pentir, NH pun langsung menemui Samsul dan dirinya pun mengakuinya. Alhasil, dirinya pun langsung menemui perangkat pemerintah pedesaan. Oleh pihak pedesaan, Samsul pun kemudian dipanggil dan kembali mengakuinya.

Mendengar pengakuan korban tersebut, warga pun cemas. Makanya, mereka pun mengintrogasi anaknya masing-masing. Saat itulah, warga pun mengetahui kalau korban pelecehan seksua oleh pelaku berjumlah 17 anak. Guna pelaku diberi ganjaran hukum, para orang tua pun kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Polres Tapsel.

Namun sayang, saat pihak keluarga melaporkan kejadian tersebut ke polisi, pelaku malah kabur.[am]

 

- Advertisement -

Berita Terkini