GAPAI Sumut: Tidak Sopan Terhadap Ulama, Ahok Tidak Boleh Dibiarkan Bebas!

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANews.com, Medan (Sumut) – Perkataan Ahok yang mengungkapkan akan menuntut Ketua Umum Majelis Ulama Islam (MUI) KH Ma’ruf Amin terkait kesaksiannya dalam persidangan kasus dugaan penistaan agama Islam, Selasa (31/1) lalu menimbulkan gelombang protes dari berbagai kalangan.

Kali ini protes datang dari Koordinator Gerakan Anti Penistaan Agama Islam (GAPAI) Sumut, Drg. M. Sahbana. Ia mengatakan, perkataan dan perbuatan Ahok terhadap Islam dan ulama tidak bisa lagi dibiarkan.

“Sekarang ia bukan saja menghina Al Quran, tapi ia juga sudah tidak sopan terhadap ulama kita. Sang penista laknatullah ini tidak boleh lagi di biarkan bebas, ia harus di tahan,” katanya kepada Muda News, Kamis (2/2).

“Negeri ini gaduh gara-gara penista Agama dibiarkan bebas. Mengapa perlakuan terhadap sang penista laknatullah ini sepertinya diistimewakan ? padahal pada kasus2 penista agama sebelumnya di tahan,” tambahnya.

Sahbana menegaskan, sudah saatnya Presiden Republik Indonesia Joko Widodo untuk bertanggungjawab dalam menghentikan kegaduhan yang dinilai Sahbana disebabkan oleh seorang Ahok.

“Kegaduhan di republik ini harus dihentikan atau ummat Islam seluruh Indonesia akan marah.

Presiden RI harus bertanggung jawab terhadap kekisruhan ini. Kriminalisasi ulama, penghadangan ulama kita di sintang kalbar, pengeroyokan aktifis fpi oleh anggota LSM di jabar, protes kaum nasrani atas dakwah ustadz kita di medan, semua itu bukti2 bahwa gesekan ini telah sampai ke akar rumput,” tegasnya.

Sahbana juga yakin, dalam menghadapi situasi kegaduhan di Indonesia saat ini, ummat Islam akan semakin kuat bersatu.

“Insha Allah, kaum muslimin akan bersatu menghadapi kezholiman dan penistaan ini. Kebangkitan ummat ini tidak dapat di halang-halangi. Yang melintang akan patah, yang membujur akan kita kubur,” ujarnya.[am]

- Advertisement -

Berita Terkini