Mudanews.com-Opini | Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah membawa perubahan fundamental dalam lanskap bisnis global. Bisnis digital bukan lagi sekadar tren, melainkan kebutuhan strategis bagi organisasi yang ingin bertahan dan berkembang dalam ekosistem ekonomi yang semakin kompetitif.
Pertama, bisnis digital membuka akses pasar yang lebih luas. Transformasi digital memungkinkan perusahaan menjangkau konsumen lintas geografis tanpa dibatasi ruang dan waktu. Platform e-commerce, media sosial, dan aplikasi berbasis teknologi menjadi sarana efektif dalam memperluas distribusi, meningkatkan interaksi pelanggan, serta mempercepat siklus transaksi.
Kedua, efisiensi operasional dapat ditingkatkan secara signifikan. Digitalisasi proses bisnis melalui otomatisasi, big data analytics, dan artificial intelligence membantu perusahaan dalam mengurangi biaya, mempercepat pengambilan keputusan, serta meminimalkan human error. Hal ini sejalan dengan teori Resource-Based View (RBV) yang menekankan pentingnya pemanfaatan sumber daya unik dan kapabilitas organisasi dalam menciptakan keunggulan bersaing berkelanjutan.
Ketiga, bisnis digital mendorong inovasi model bisnis. Organisasi dapat mengadopsi model platform economy, subscription-based services, atau sharing economy yang sebelumnya sulit diterapkan tanpa dukungan teknologi digital. Hal ini menunjukkan bahwa digitalisasi bukan hanya instrumen operasional, tetapi juga sumber lahirnya nilai tambah baru.
Keempat, bisnis digital memperkuat daya saing dan resiliensi organisasi. Di tengah dinamika pasar yang volatil, organisasi yang adaptif terhadap digitalisasi lebih mampu menghadapi disrupsi, baik dari krisis ekonomi maupun perubahan preferensi konsumen.
Fleksibilitas ini sejalan dengan konsep dynamic capabilities yang menekankan kemampuan perusahaan untuk beradaptasi, mengintegrasikan, dan mengkonfigurasi ulang kompetensi internal sesuai kebutuhan lingkungan eksternal.
Terakhir, bisnis digital memiliki peran sosial-ekonomi yang signifikan. Ia menciptakan peluang kerja baru, memberdayakan UMKM melalui akses platform digital, serta meningkatkan inklusi keuangan melalui layanan fintech.
Dengan demikian, bisnis digital tidak hanya memberikan keuntungan bagi perusahaan besar, tetapi juga berkontribusi pada pembangunan ekonomi yang lebih inklusif.
Penulis : Teguh Satya Wira Dosen STIM SUKMA Medan