BBM Naik Tinggi, Harga Cabai Merah Justru Anjlok Hingga 30%

Breaking News
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Harga sejumlah kebutuhan pangan di SUMUT, yang pada akhir pekan lau sempat bertahan stabil, bahkan untuk komoditas cabai merah justru sempat turun. Pada awal pekan ini, harga cabai merah kembali melanjutkan tren penurunannya. Tidak tanggung-tanggung penurunan harga cabai merah di Sumut di hari ini mencapai 18.3%.

“Dari pantauan PIHPS harga cabai merah di wilayah Sumatera Utara di akhir pekan kemarin yang berkisar 78 ribuan per Kg, saat ini dijual dikisaran harga 63 ribuan per Kg nya. Sementara di kota medan penurunan harga cabai merah jauh lebih dalam. Harga cabai merah terpuruk diksiaran harga 49 ribuan per Kg, dari posisi sebelumnya di akhir pekan yang masih berad di kisaran 71 ribuan per Kg. Harga cabai merah di medan anjlok 30% di awal pekan ini,” jelas Pengamat Ekonomi Sumatera Utara, Gunawan Benjamin, Senin (12/9/2022).

Akan tetapi, lanjut Benjamin, kondisi sebaliknya ditunjukan oleh cabai rawit. Harganya mengalami kenaikan sekitar 20% di kota Medan. Dan di Sumut terjadi kenaikan harga cabai rawit sekitar 13%. Selain cabai rawit, bawang merah dan daging ayam juga mengalami kenaikan. Harga bawang merah naik dari kisaran 33 ribuan per Kg menjadi 35 ribu per Kg, atau naik 5.3%. Sementara itu, daging ayam mengalami kenaikan dari kisaran 31.950 menjadi 32.550 atau naik sekitar 1.9%.

“Sementara di Medan harga daging ayamnya bergerak dari kisaran 28.700 menjadi 30.700 per Kg. atau mengalami kenaikan sekitar 7%. Untuk kenaikan harga daging ayam dan cabai rawit ini tengah dilakukan pendalaman. Kenaikan bisa saja dikarenakan adanya penyesuaian tarif angkutan seiring dengan kenaikan harga BBM sebelumnya,” jelas Benjamin.

Akan tetapi disisi lainnya, kata Benjamin, fenomena yang terjadi di Sumut saat ini, sejumlah harga kebutuhan lainnya juga banyak yang terpantau mengalami penurunan. Diantaranya telur ayam dan bawang putih. Meskipun penurunannya terbilang sangat kecil, sekitar 1%-an, tetapi kita tengah melaukan penelusuruan penurunan tersebut disaat BBM sudah dinaikkan harganya.

“Jadi belum bisa ditarik kesimpulan apakah kenaikan harga BBM ini benar benar berimplikasi pada kebutuhan harga pangan atau tidak. Meskipun saya tetap berkesimpulan bahwa harga BBM akan memberikan andil pada kenaikan harga kebutuhan pangan. Namun, sejauh ini fakta dilapangan belum mendukung sepenuhnya kemungkinan tersebut,” jelasnya.

Dikatakan Benjamin, kita tengah melakukan observasi kemungkinan peralihan konsumsi, perhitungan ongkos distribusi, hingga hal lain seperti potensi adanya penurunan daya beli. Semuanya tengah kita observasi, dan tetap dilakukan evaluasi secara periodik setidaknya hingga 7 pekan yang akan datang. Tetapi kita berharap realisasi harga pangan nantinya tidak akan jauh berbeda dengan realisasi pada hari ini. (red)

Berita Terkini