IKN dan Batu Pertama Terkait Ibukota di Kaltim

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM – Sejak digaungkan Jokowi rencana IKN di Kaltim, banyak polemik, pro kontra, dan bermacam kepentingan termasuk komen murahan.

Tujuan dipindahkannya IKN ke Kaltim pasti penuh pertimbangan, belum lagi kalau dilihat sejarah ternyata Soekarno sudah merencanakan sejak awal bahwa Kalimantan adalah tempat strategis untuk IKN. Baik dari sudut geografis, keamanan dan pemerataan area pembangunan.

Belanda juga sudah menetapkan rencananya bahwa Kalimantan adalah daerah industri, sementara pulau Jawa adalah daerah pertanian karena pertimbangan kesuburan tanah.

Masuknya Soeharto sebagai penguasa merusak semua rencana dasar pembangunan Indonesia yang berjangka panjang. Jawa dijadikan daerah industri, sampai akhirnya tanah pertanian menjadi minim, yang subur malah pertumbuhan populasi mencapai 60% dari penduduk Indonesia tinggal di Jawa, kondisi ini menjadikan ketimpangan secara menyeluruh, bukan saja ekonomi, bahkan imbas kepada budaya dan agama menjadi tak seimbang.

Kalimantan saat ini hanya dihuni 6% penduduk Indonesia, sementara sumber daya alamnya dihabisi orang dari Jawa tanpa membangun Kalimantan. Hutan dihabisi, minyak dan gas dikuras, Kalimantan tinggal ampas.

Hadirnya Jokowi dan memutuskan IKN di Kalimantan adalah keputusan jitu penuh perhitungan. Dan hal ini harus segera dilakukan, kalau sampai tertunda dikhawatirkan bisa digagalkan oleh kepentingan yang masih ingin Jakarta tetap jadi ibu kota negara, padahal rusaknya sudah merata.

Kemarin sudah ada isu letak Istana Negara lengkap dengan koordinatnya, design awal disiapkan Nyoman Nuwarta, seperti biasa protes dimana-mana, intinya tak susuai, itunya kurang, anunya kebanyakan, dst. Semua bukan soal prinsip, tapi lebih kepada kepentingan, akhirnya konon design akan di revisi berkolaborasi antara arsitek dan gambar.

Peletakan batu pertama sudah santer mau dilakukan, 3 menteri sudah tabur tanah dilokasi, kemudian reda lagi. Masyarakat Kaltim yang sudah gembira harus sabar lagi karena harus menunggu lagi.

Isu IKN harusnya bisa dipisah antara pembangunan Istana Presiden dan pembangunan gedung pemerintahan. Idealnya mana duluan tidak ada panduan, semua normatif, semua relatif, karena zaman Soekarno ada beberapa Istana Presiden di bangun. Istana Bogor, Istana Cipanas, Istana Tampak Siring. Dan tidak ada kaitannya dengan Ibu Kota.

Sehingga seharusnya peletakan batu pertama adalah pertanda dimulainya pembangunan IKN, bukan Istana Negara. Karena IKN bukan di dalam istana, tapi istana ada di dalam IKN.

Semoga pasca lebaran masyarakat Kaltim khususnya dan Indonesia umumnya mendapat kepastian apakah Jokowi seperti kerja lainnya begitu ada ground breaking dia pasti tuntaskan, bukan seperti kebanyakan sebelumnya, banyak ground breaking, tapi tak ada ujudnya.

Kita tunggu janji Jokowi, jangan takut tak terlaksana karena Jokowi adalah tipe manusia kalau bicara harus menjadi nyata, bukan katanya. Jadi jangan takut katanya mau di bangun, Insya Allah dibangun. Dan segera terlaksana.

Oleh : Iyyas Subiakto

- Advertisement -

Berita Terkini