Penjualan Buah Anjlok, Gegara Bansos?

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Sejumlah petani buah-buahan belakangan ini mengeluhkan penurunan penjualan. Dari beberapa pedagang besar yang kita jumpai, mereka mengeluhkan adanya penurunan konsumsi sekitar 30% hingga 50% dari jumlah kuantitas penjualan buah-buahan per harinya. Para pedagang menyatakan lemahnya daya beli membuat penjualan mengalami penurunan tajam.

“Pemicu pelemahan daya beli tersebut menurut beberapa pedagangan dikarenakan berkurangnya bantuan sosial yang diterima masyarakat selama tahun 2021 ini. Hal ini disinyalir sebagai salah satu pemicu orientasi pengeluaran masyarakat yang lebih terfokus kepada pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat seperti pangan,” ujar Analis Pasar Keuangan Gunawan Benjamin di Medan, Sumatera Utara, Selasa (16/3/2021)

Pengeluaran itu, kata Benjamin, membuat masyarakat mengurangi konsumsi buah-buahan. Dan sepertinya dampak dari pelemahan daya beli belakangan ini menjadi pemicu turunnya omset penjualan. Meski demikian secara pribadi saya belum bisa menyimpulkan apakah hal ini lebih dikarenakan penurunan penyaluran bantuan sosial, atau memang dampak resesi yang sudah berlangsung sejauh ini membuat daya beli masyarakat kian terpuruk.

“Jadi meskipun belum sepenuhnya terkonfirmasi karena bantuan sosial. Tetapi memang kita harapkan pemerintah dapat segera menggelontorkan bansos yang sudah dianggarkan. Khususnya bansos yang sejauh ini masih belum di cairkan di 2021,” ujarnya.

Benjamin membeberkan , pemulihan ekonomi memang sudah mulai terlihat. Akan tetapi pemulihan itu juga tidak akan instan. Butuh waktu dan proses. Dan selama itu masyarakat membutuhkan topangan likuiditas untuk menjaga daya belinya. (red)

- Advertisement -

Berita Terkini