Ekonomi Nasional Lesu, Membuat BI Sepertinya Akan Pertahankan Bunga Acuan

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Kinerja pasar saham selama sepekan sebelumnya mengalami kenaikan. Walaupun dibarengi dengan aksi jual investor asing. Ada beberapa data ekonomi eksternal penting yang akan disuguhkan sepekan kedepan. Dari zona Euro maupun Jerman, ada index sentimen ekonomi yang akan di rilis. Sejauh ini ekspektasinya positif walaupun belum tentu akan menjadi pemicu penguatan bursa domestik.

“Selanjutnya data penjualan Ritel di AS selama bulan Februari yang angkanya diproyeksikan tumbuh negatif. Ada data inflasi inti di kawasan zona eropa, dan angkanya justru diproyeksikan akan lebih kecil dari realisasi sebelumnya. Dan yang tak kalah penting adalah, disesi perdagangan menjelang akhir pekan akan ada rapat Bank Sentral AS,” jelas Analis Pasar Keuangan Gunawan Benjamin di Medan, Sumatera Utara, Senin (15/3/2021).

Dimana sejauh ini, kata Benjamin, Bank Sentral AS diperkirakan tidak akan merubah kebijakan suku bunga acuannya. Dan tentunya kita akan menantikan bagaimana respon Bank Sentral AS dalam melihat perkembangan ekonomi terkini ataupun kedepan. Outlook perekonomian AS di mata Bank Sentral akan menjadi tolak ukur bagaimana pelaku pasar menyikapi pasar nantinya.

“Sementara itu, data dari dalam negeri yang akan dirilis nantinya adalah data ekspor impor di awal pekan. Data tersebut akan menjadi data pembuka. Sementara data tersebut diproyeksikan akan menampilkan kenaikan kinerja impor maupun ekspor. Meskipun sejauh ini diperkirakan tetap akan mengalami surplus,” ujarnya.

Selanjutnya, sambungnya, Bank Indonesia juga dijadwalkan akan memutuskan besaran suku bunga acuannya. Dimana Bank Sentral diperkirakan akan tetap mempertahankan besaran suku bunga acuannya. Tekanan pada mata uang rupiah belakangan ini, ditambah ekonomi nasional yang masih lesu membuat BI sepertinya akan mempertahankan bunga acuannya.

“Secara keseluruhan, pasar keuangan berpeluang mengalami tekanan meskipun dalam rentang angka yang tidak besar. Meskipun peluan untuk menguat tetap terbuka,” ujarnya.

 

- Advertisement -

Berita Terkini