Alumni Kartu Prakerja Sudah Bisa Ajukan KUR Super Mikro

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Jakarta – Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Kemenko Perekonomian Rudy Salahuddin mengatakan alumni program Kartu Prakerja gelombang 1 hingga 12 sudah dapat mengajukan Kredit Usaha Rakyat (KUR) super mikro.

Ia menuturkan mekanisme pengajuan sama dengan program KUR pada umumnya, mulai dari memiliki usaha yang sudah berjalan dan tidak sedang atau telah menerima KUR sebelumnya.

“Badan mereka lebih mudah mengajukan karena data sudah ada di bank-bank yang lakukan pertukaran data dengan Prakerja,” tuturnya saat dihubungi CNNndonesia.com Selasa (9/3).

KUR Super Mikro sendiri dapat diakses pada 27 penyalur (bank maupun non bank). Salah satu bank yang sudah melakukan pertukaran data dengan Prakerja dan dapat langsung memberikan KUR kepada peserta adalah BNI.

Perbedaan lainnya dengan KUR biasa adalah peserta Kartu Prakerja dapat mengajukan kredit meskipun usahanya baru dimulai dan belum berjalan minimal 6 bulan.

“Lama usaha dapat kurang dari 6 bulan atau usaha baru,” tuturnya.

Syarat lainnya, bersedia mengikuti program pendampingan (formal atau informal), tergabung dalam suatu kelompok usaha, atau memiliki anggota keluarga yang telah memiliki usaha.

Bagi pegawai PHK tidak diwajibkan memiliki usaha minimal 3 bulan dengan pelatihan 3 bulan sebagaimana diatur dalam Permenko 8/2019 tapi dapat kurang dari 3 bulan/usaha baru dengan persyaratan sebagaimana butir B.

Kemudian calon penerima juga harus belum pernah menerima KUR. Nantinya, skema dan jenis KUR super mikro yang diberikan sesuai dengan eligibilitas dan penilaian dari lembaga penyalur KUR.

Rudy juga menuturkan pemerintah tak menargetkan jumlah peserta yang disasar dalam program tersebut. Namun, ia berharap banyak alumni program Kartu Prakerja yang sudah menjalankan bisnis dan mulai mengajukan fasilitas pinjaman murah tersebut ke bank BUMN.

“Kalau plafon saya kira sudah cukup banyak lah yang digelontorkan pemerintah tahun ini. Untuk peserta diharapkan sebanyak-banyaknya sudah dapat melakukan pengajuan,” imbuhnya.

Untuk diketahui, pemerintah sendiri menggelontorkan KUR sebesar Rp253 triliun pada tahun ini. Jumlah itu naik dari 2020 yang sebesar Rp220 triliun.

Rudy juga menyatakan pemerintah berharap integrasi data program Prakerja dan bank BUMN untuk mempermudah penyaluran KUR nantinya bisa menumbuhkan jumlah wirausaha di dalam negeri.

Targetnya, pertumbuhan wirausaha baru mencapai 4 persen pada 2024 dan rasio kewirausahaan nasional mencapai 3,9 persen dengan kebijakan itu.

Ia menambahkan KUR juga diberikan karena hasil survei Manajemen Pelaksana (PMO) Kartu Prakerja mencatat ada kurang lebih 19.500 ribu orang dari 5,98 juta peserta program Kartu Prakerja dari gelombang 1-11 yang kini menjadi wirausaha.

Data lain mencatat sekitar 35 persen alumni Kartu Prakerja yang dulunya tidak bekerja, kini 17 persennya bekerja menjadi wirausaha.

Untuk itu, pemerintah ingin memberikan fasilitas KUR bukan hanya untuk meningkatkan produksi, tapi juga naik kelas ke pengusaha menengah hingga atas.

Sumber : CNNIndonesia.com

- Advertisement -

Berita Terkini