SWF Harus Bisa Menolak Masuknya Dana Haram

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – SWF atau sovereign wealth fund, yang tengah menjadi buah bibir di kalangan investor memang cukup menjanjikan program-program penyediaan pembiayaan dalam jangka panjang. Kalau di Indonesia SWF diberi nama Indonesia Invesment Authority atau disingkat INA. Lembaga tersebut nantinya sebagai wadah untuk menampung duit para investor untuk selanjutnya digunakan sebagai pembiayaan proyek-proyek strategis pemerintah.

“Tentunya berbeda dengan Perbankan yang juga menjadi salah satu sumber pembiayaan kegiatan ekonomi atau proyek di tanah air. Lembaga tersebut nantinya akan menjadi salah satu sumber pembiayaan alternative yang akan terkoneksi secara langsung dengan proyek-proyek strategis. Berbeda dengan Bank yang cenderung mengandalkan DPK dari masyarakat untuk selanjutnya disalurkan dalam bentuk pinjaman,” ujar Analis Pasar Keuangan Gunawan Benjamin di Medan, Sumatera Utara, Kamis (14/1/2021).

SWF pada prakteknya di banyak Negara lebih mengandalkan investor-investor kakap, yang memiliki modal besar dan mengharapkan imbal hasil atau keuntungan yang lebih tinggi dibandingkan dengan bunga bank. Pemerintah sejauh ini mengklaim bahwa dana yang masuk nantinya akan disortir. Tidak lantas semua investor yang masuk akan bisa berinvestasi. Pemerintah menegaskan bahwa SWF nya kita tidak akan digunakan sebagai salah satu tempat untuk cuci uang.

“Kita berharap pemerintah mampu untuk meminimalisir tindakan-tindakan tersebut. Dan sejauh ini pemerintah akan menetapkan modal awal INA sebesar $1 Milyar. Dengan masuknya pemerintah di SWF, maka memang dapat menggiring banyak investor lain untuk berinvestasi di INA tersebut. Nah disini nanti kemampuan pemerintah dalam meminimalisir tindakan pencucian uang akan diuji,” ujarnya.

Tidak bisa dipungkiri, SWF ini kerap diasumsikan oleh banyak orang sebagai wadah untuk menerima uang dengan sumber yang tidak jelas atau terlarang. Dan pada prakteknya banyak Negara yang sangat terbuka untuk menampung dana-dana dari luar yang bisa disimpan di system keuangan Negara tersebut. Jadi tantangannya adalah bagaimana agar Indonesia mampu menggaet investor namun tidak menjadikan INA sebagai tepat bagi kehadiran uang haram.

“Bukan hanya itu, pemerintah juga harus bisa menutup peluang bagi sejumlah oknum untuk menjadikan INA sebagai salah satu sarana melakukan korupsi. Kita memang membutuhkan uang untuk mendorong agar terciptanya pembangunan yang signifikan dan berkesinambungan. Akan tetapi, kita juga harus bisa memastikan bahwa uang yang mengendap di SWF tersebut berasal dari sumber yang jelas,” ungkap Benjamin. (red)

- Advertisement -

Berita Terkini