Apakah Pertamina Siap Serah Terima Rokan?

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM – Perhitungan Pertamina mengenai investasi yang dibutuhkan setelah serah terima ladang Duri, Minas, dan Bekasap di Rokan dari Chevron, adalah sebesar USD. 70 miliar selama 20 tahun, dengan harapan dapat memproduksi crude oil untuk mengatasi import, dimana kelak akan menghemat devisa sekitar USD. 4 miliar per tahun.

Akan tetapi, jika investasi tersebut dapat memulihkan produksi crudo oil yang lebih baik melalui enhanced oil recovery (EOR) hinggan mencapai tingkat pemulihan 60% untuk memperpanjang umur blok, maka bisa dianggap ekonomis, sebaliknya malahan akan merugikan Pertamina.

Apalagi menurut Dirjen Migas Kementrian ESDM mengatakan bahwa, upaya peningkatan produksi Blok Rokan pasca alih kelola dari PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) ke PT Pertamina Hulu Rokan menemui kendala tentang formula Enhance Oil Recovery (EOR) yang dikuasai oleh Chevron.

Oleh karena, mengingat rumitnya teknologi tersebut, kita menjadi khawatir, ketika Rokan setelah diambil alih oleh Pertamina akan mengalami hal yang sama dengan blok gas Mahakam di Kalimantan Timur, di mana produksi-nya terus menurun sejak 2018 setelah serah terima dari Total.

SSK Migas mengungkapkan bahwa produksi Mahakam turun 20% pada tahun 2020 – dari 605,5 juta menjadi 485 juta standar kaki kubik sehari (MMSCFD), akibat dari ketidak siapan untuk melakukan pemboran sehingga tidak mencapai target.

Kita tunggu langkah Pertamina dalam mengatasi kendala-kendala di Rokan karena Pertamina diperkirakan belum menguasai teknologi EOR untuk Rokan, sedangkan serah terima Rokan dari Chevron kepada Pertamina sudah didepan mata, yakni Agusutus 2021.

Oleh : Inas N Zubir

- Advertisement -

Berita Terkini