Program Sapa Pasar, Bisa Selamatkan Pelaku UMKM dari Praktek Rentenir

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Ada yang menarik memang dari program tersebut. Bank Sumut akan memberikan penyaluran pembiayaan super Mikro kepada pedagang di pasar atau pelaku UMKM. Nah kebijakan seperti ini jika dibarengi dengan digitalisasi layanan Bank Sumut maupun transaksi keuangan di pasar tradisional. Maka multiplier efeknya besar bagi masyarakat Sumut.

“Selain Bank Sumut memberikan pelayanan pada ekonomi kecil, dan terus membangun ekonomi kerakyatan, serta mampu menhindarkan praktek rentenir yang melilit pelaku UMKM. Pembiayaan plus digitalisasi ini akan mendorong masyarakat untuk terbiasa menggunakan sistem transaksi digital dan non tunai. Kebijakan seperti ini nantinya akan mendorong terciptanya inklusi keuangan masyarakat,” kata Analis Pasar Keuangan Gunawan Benjamin di Medan, Sumatera Utara, Rabu (23/12/2020).

Jadi masyarakat akan lebih bankable, dan akan terbentuk tatanan ekonomi masyarakat tanpa uang tunai. Meskipun bukan pekerjaan yang mudah. Dikarenakan ada sejumlah tantangan lainnya. Yakni masyarakat di pedalaman, atau bahkan generasi tertentu itu belum sepenuhnya mampu beradaptasi dengan teknologi belakangan ini.

“Banyak masyarakat yang belum memaksimalkan penggunan gadget. Atau lebih buruknya lagi banyak masyarakat yang belum familiar dengan handphone. Keterbatasan jaringan di wilayah pedalaman juga menjadi tantangan tersendiri jika Sumut berambisi untuk merealisasikan program digitalisasi pasar tradisional tersebut,” ujarnya.

Dari pasar tradisional itu nantinya secara tidak langsung. Pembeli akan diajak untuk melakukan transaksi secara digital. Dan pada akhirnya pembeli dengan sendirinya akan menyesuaikan model belanja yang berkembang karena sistem digital tersebut. Jadi Bank Sumut dalam konteks ini harus menyediakan sistem pembayaran yang handal, dan mudah.

“Kalau saat ini pengembangan transaksi debit dari ATM Bank Sumut dikembangkan. Maka sistem penempatan dana yang mirip dengan dompet digital juga perlu dikembangkan. Model pembayaran bisa dilakukan dengan cara melakukan scan barcode,” kata Benjamin.

Jadi ada banyak yang bisa dikembangkan Bank Sumut kedepan. Sehingga kalaupun nanti IPO, sebaiknya Bank Sumut tidak meninggalkan bisnis dalam menopang ekonomi kerakyatan. “Tidak harus melulu mengikuti rekam jejak Bank Nasional yang sudah besar terlebih dahulu. Tetapi Bank Sumut memang harus besar, walaupun bukan berarti meninggalkan bisnis UMKM nya,” pungkas pengamat ekonomi UIN Sumut itu. (red)

- Advertisement -

Berita Terkini